TIFFANEWS.CO.ID – Suara lantang dilontarkan Paskalis Imadawa, Wakil Gubernur, seorang pemimpin visioner Papua Selatan, dalam pembukaan Rapat Koordinasi dan Pameran Inovasi Daerah yang digelar Bapperida di Merauke pada Selasa (27/5/2025).
Paskalis menyayangkan masih banyaknya program pemerintah yang tidak menjawab kebutuhan masyarakat. Ia menilai banyak dinas masih bekerja dalam pola lama, tanpa terobosan berarti. Padahal, menurutnya, kini muncul berbagai inovasi dari kampung hingga OPD di empat kabupaten di Papua Selatan—namun belum cukup menyentuh inti persoalan masyarakat.
“Kalau ada kios di depan rumah OAP tapi bukan milik mereka, itu harus diubah. Kios itu harus milik mereka. Dinas harus data, beri penyertaan modal, bahkan masuk dalam DPA!” tegasnya.
Ia menuntut langkah konkret dari Dinas Koperasi dan UKM, Disperindagkop, serta Dinsos P3A. “Jangan tinggal diam! Masyarakat meninggal mendadak pun harus diurus. Ini tanggung jawab pemerintah!”

Lebih jauh, Paskalis mendorong pembentukan ekosistem inovasi yang hidup dan berkelanjutan. Ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor—pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat—serta pemanfaatan teknologi yang tetap berpijak pada kearifan lokal.
Ia pun menantang pemerintah untuk menghidupkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) di Papua Selatan demi masa depan anak-anak lokal. “Anak-anak Papua harus disentuh, harus diberi ruang, jangan hanya jadi penonton di tanah sendiri!”
Pernyataannya kritik keras bagi OPD yang terkesan lamban bergerak. “Mari berinovasi untuk melayani! Jangan jadi penonton perubahan—jadilah pelaku!” serunya dengan penuh semangat.
Seruan ini menegaskan bahwa tanpa keberanian melompat dari zona nyaman dan tanpa keberpihakan nyata pada OAP, Papua Selatan akan jalan di tempat. Saatnya bergerak, atau ditinggalkan. (Ron)