TIFFANEWS.CO.ID – Setelah penyerahan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2024 pada Jumat (18/07/2025) lalu, Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo memberikan pernyataan tegas terkait situasi yang terjadi pasca pengumuman hasil seleksi.
Saat ditemui awak media di GOR Hiad Sai, Kabupaten Merauke, Apolo meminta seluruh pejabat daerah untuk tetap menjunjung tinggi hukum dan tidak terlibat dalam aksi-aksi yang bersifat provokatif.
“Kepada para pejabat daerah, supaya tidak menggunakan cara-cara yang melanggar hukum,” tegasnya.
Apolo juga mengingatkan bahwa setiap pejabat memiliki basis massa masing-masing. Karena itu, ia meminta agar tidak ada tindakan yang bisa memicu konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Saya sebagai gubernur punya massa, Ketua MRP punya massa, Ketua DPR punya massa, anggota DPR punya massa, anggota MRP punya massa. Kalau semua pejabat menggunakan massanya masing-masing, maka akan berpotensi menimbulkan konflik horizontal,” ujarnya dengan bijak.
Sementara itu, aksi demonstrasi dari sejumlah massa tetap berlangsung. Mereka menuntut kejelasan dan transparansi terkait hasil seleksi CPNS, khususnya soal kuota penerimaan. Berdasarkan data, kuota formasi khusus Orang Asli Papua (OAP) sebanyak 800 orang dan Non-OAP 200 orang, total 1.000 formasi. Namun, jumlah peserta yang dinyatakan lolos tidak mencapai angka tersebut.
(Djo)