TIFFANEWS.CO.ID – Di tengah hutan sagu dan ukiran khas Asmat, secercah harapan baru tumbuh. Program 3 Juta Rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto bersama Kementerian PUPR kini hadir di Papua Selatan, membawa angin segar bagi masyarakat yang lama mendambakan hunian layak. Kehadiran program ini disambut hangat oleh tokoh adat dan warga Asmat, menandai babak baru pemerataan pembangunan hingga ke pelosok negeri.
Johanes Kutanggas, putra asli sekaligus penggerak PT Papua Bornesia Nusantara, menegaskan komitmennya membangun daerah dari pinggiran.
“Saya anak Papua, saya tahu betul kebutuhan saudara-saudara saya di sini,” ujarnya bersemangat.
Perusahaan yang dipimpinnya akan menjadi garda terdepan dalam merealisasikan 1.000 unit rumah di Kabupaten Asmat, dari total 8.000 unit yang dialokasikan untuk wilayah Papua Selatan.
Sentuhan Lokal: Rumah Kayu Berkualitas Jaga Kearifan Asmat
Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pelestarian budaya lokal. Johanes menekankan pentingnya penggunaan material lokal seperti kayu berkualitas agar rumah yang dibangun tetap selaras dengan alam dan budaya Asmat.
“Kita sesuaikan dengan kondisi sumber daya alam yang ada. Rumah kayu yang kuat dan nyaman, itulah yang kita inginkan untuk masyarakat Asmat,” tegasnya.
Program 3 Juta Rumah hadir sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Selain pembangunan hunian, pemerintah juga menggulirkan program pendukung seperti ketahanan pangan, layanan kesehatan gratis, dan program makan bergizi, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Asmat secara holistik.
Suara dari Hati Masyarakat Asmat
Tokoh adat dan Kepala Suku Asmat, Felix Owom, menyampaikan rasa syukurnya.
“Kami orang Asmat sangat berterima kasih kepada pemerintah. Ini berkat dari Tuhan untuk kami,” ujarnya haru.
Sementara itu, Niko Kafiar, Ketua ASPPRIN Kabupaten Asmat, menambahkan bahwa program ini terbuka bagi seluruh warga Indonesia yang memenuhi kriteria, dengan prioritas bagi masyarakat berpenghasilan rendah, janda, dan yatim piatu.
Dengan bergulirnya Program 3 Juta Rumah, harapan baru tumbuh di Bumi Asmat. Hunian layak kini bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang segera terwujud — langkah nyata menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. (JW/Tanto)