TIFFANEWS.CO.ID — Sekretaris Daerah Provinsi Papua Selatan, Ferdinandus Kainakaimu, menyoroti persoalan kedisiplinan dan budaya kerja ASN yang dinilainya menjadi faktor utama keterlambatan penyerapan anggaran di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Selatan. Ia menegaskan, persoalan efisiensi anggaran yang saat ini terjadi bukan hanya di Papua Selatan, tetapi menyeluruh di seluruh Indonesia.
“Kalau saya menggarisbawahi, dampak efisiensi ini kan berlangsung menyeluruh di seluruh Indonesia. Tapi di beberapa daerah, tantangannya bahkan lebih berat dari kita,” ujar Ferdinandus saat memberikan keterangan di Merauke, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, akar persoalan bukan semata pada kebijakan pengurangan Transfer ke Daerah (TKD), tetapi pada disiplin dan budaya kerja aparatur pemerintah. Ia menilai, kebiasaan terlambat memberikan laporan dan tidak proaktif dalam memperbarui informasi dari pusat telah memperlambat roda pemerintahan.
“Keterlambatan penyerapan itu sebenarnya karena budaya kerja kita yang tidak disiplin. Kita sering terlambat melapor, kurang proaktif update informasi dari pusat, bahkan jarang komunikasi mencari solusi,” tegasnya.
Ferdinandus menambahkan, koordinasi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dan komunikasi dengan pemerintah pusat juga masih lemah. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi ini harus menjadi bahan introspeksi dan pembenahan total menjelang tahun anggaran 2026.
“Kalau kemarin-kemarin kita lebih santai, sekarang jangan. Kita tidak bisa istirahat untuk mengejar target itu,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa penurunan TKD bukanlah masalah besar, justru menjadi momentum untuk memperbaiki kinerja ASN Papua Selatan agar lebih efisien dan disiplin.
“Bagi saya, penurunan TKD itu biasa. Yang tidak biasa adalah bagaimana kita ubah pola kerja kita dari yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa,” ujarnya.
Ferdinandus mengingatkan, tingginya angka Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) selama ini menjadi bukti masih lemahnya disiplin kerja.
“Kalau sedikit saja kita tidak mampu habiskan, bagaimana kalau banyak? Ini PR besar kita. Tahun depan kita harus tunjukkan perubahan nyata,” tandasnya.
Dengan semangat optimisme, Sekda Papua Selatan menegaskan tekad pemerintah provinsi untuk tetap stabil dan produktif di tengah tantangan efisiensi anggaran nasional.
“Kita optimis. Tahun 2026 meskipun tantangan ada, kita tetap bisa jalankan roda pemerintahan dengan baik,” pungkasnya. (Djo)




