TIFFANEWS.CO.ID – Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menyampaikan pesan kuat dan tegas tentang pentingnya peran perempuan asli Papua Selatan dalam menentukan arah masa depan daerah dan bangsa. Pesan itu ia sampaikan saat membuka Kongres I Asosiasi Perempuan Asli Papua Selatan di Swiss-Belhotel Merauke, Senin (24/11/2025).
Di hadapan peserta kongres yang datang dari empat kabupaten di Papua Selatan, Gubernur Apolo menegaskan bahwa perempuan memiliki enam peran fundamental yang tidak hanya memengaruhi keluarga, tetapi juga menentukan kualitas generasi dan keberlanjutan peradaban.
Pertama, ia menyoroti peran reproduktif sebagai penentu lahirnya generasi Papua yang sehat dan cerdas. Ia mengingatkan agar anak-anak perempuan Papua menjaga kesehatan dan hidup dengan baik, karena kualitas generasi mendatang sangat bergantung pada kondisi perempuan hari ini. Menurutnya, perempuan yang kuat akan melahirkan pemimpin masa depan yang hebat.
Peran kedua yang ditekankan adalah peran ekonomi. Ia mendorong perempuan Papua Selatan untuk tidak terpaku hanya pada aktivitas pasar atau peran domestik, tetapi berani memasuki berbagai institusi ekonomi dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Apolo menegaskan bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk berusaha, berkarya, dan meraih kemandirian ekonomi.
Selanjutnya, ia menyoroti peran sosial sebagai ruang penting bagi perempuan untuk tampil dan berkontribusi. Perempuan didorong aktif dalam organisasi sosial, kegiatan pelayanan masyarakat, dan karya-karya sosial yang membawa perubahan. Ia menegaskan bahwa perempuan tidak boleh hanya berdiam diri di rumah, tetapi harus memanfaatkan bakat dan talenta untuk melayani dan membangun komunitas.
Gubernur Apolo juga mengajak perempuan untuk mengambil bagian dalam dunia politik. Menurutnya, perempuan memiliki hak dan kedudukan yang setara dalam pemerintahan, partai politik, legislatif, maupun lembaga-lembaga politik lainnya. Ia menegaskan bahwa perempuan Papua Selatan harus berani masuk, terlibat, dan mengambil posisi strategis dalam pengambilan keputusan.
Pada peran kelima, peran pendidikan, Gubernur Apolo menegaskan bahwa perempuan adalah benteng moral dan etika. Dari tangan seorang ibu lahir karakter, budi pekerti, dan peradaban. Ia menyebut bahwa ketika perempuan kuat secara moral, maka generasi dan masa depan bangsa pun akan kuat. Namun ketika perempuan runtuh secara etika, maka peradaban pun ikut runtuh. Karena itu, ia mengingatkan bahwa kualitas generasi muda Papua Selatan sangat ditentukan oleh sentuhan kasih dan pendidikan seorang ibu.
Terakhir, ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam menjaga budaya. Menurutnya, keberlanjutan identitas dan tradisi Papua Selatan sangat bergantung pada perempuan sebagai penjaga nilai-nilai dan pelestari adat.
Melalui enam peran tersebut, Gubernur Apolo menegaskan bahwa perempuan Papua Selatan memegang kunci bagi masa depan daerah, komunitas, dan generasi. Ia mengajak seluruh perempuan untuk bangkit, bersatu, dan mengambil posisi strategis dalam setiap ruang pembangunan. (***)




