TIFFANEWS.CO.ID – Program kebun plasma milik PT Bio Inti Agrindo (BIA) mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adat pemilik ulayat di Merauke. Melalui skema pembagian 20 persen lahan sawit untuk masyarakat, banyak keluarga kini merasakan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan.
Donatus Balgo Mahuze, Ketua Koperasi IIL SAY Mandiri, tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya saat ditemui pada Selasa (25/11). “Dulu alam yang manjakan kita sekarang, kelapa sawit yang manjakan kita,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa anggota koperasi kini memiliki pemasukan tetap setiap bulan. Besarannya bervariasi, tergantung hasil panen. Jika panen melimpah, penghasilan warga bisa menembus Rp7 juta atau bahkan lebih. Angka itu sudah cukup membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun Donatus menambahkan bahwa masih ada tantangan yang mereka hadapi, terutama soal pengelolaan keuangan. Sebagian masyarakat masih belum terbiasa mengatur pendapatan, bahkan ada yang kebingungan menentukan alokasi penghasilan. Ia berharap perusahaan dan pemerintah daerah bisa memberikan pendampingan agar warga bisa mengelola keuangan secara lebih baik.
Pendapat serupa disampaikan Arnold Mahuze, Sekretaris I Koperasi Mandob Sejahtera. Ia menjelaskan bahwa besaran pendapatan anggota sangat bergantung pada kondisi panen. Saat hasil bagus, pendapatan bisa mencapai Rp7- 9 juta per bulan. Tapi ketika panen sepi, pendapatan turun ke kisaran Rp2-3 juta.

Arnold menyebut bahwa sejak panen pertama tahun 2022, kebun plasma telah membawa banyak perubahan positif bagi masyarakat. Sejumlah anggota koperasi bahkan sudah mampu membeli kendaraan pribadi dari hasil kebun sawit. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada pihak PT BIA yang selama ini memberikan pendampingan dan pengawasan rutin sehingga produksi kebun tetap optimal.
“Dukungan perusahaan sangat membantu kami. Produksi jadi lebih maksimal, dan dampaknya langsung terasa bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Arnold.
(JW)




