TIFFANEWS.CO.ID — Pelatihan Katekis bagi Orang Asli Papua (OAP) resmi diselenggarakan di Aula Paroki Hati Kudus Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, pada Kamis (27/11/2025). Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari seluruh stasi di wilayah Boven Digoel.
Pembukaan kegiatan diawali dengan doa oleh Pastor Haryon, Msc, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi sambutan.
Kegiatan ini merupakan program Biro Pemerintahan, Otonomi Khusus dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Selatan. Sambutan mewakili Kepala Biro, Kasubag Bina Mental Spiritual, Alexius D. Ronggo, S.Si, yang sekaligus menegaskan dukungan pemerintah terhadap pembinaan mental spiritual bagi Orang Asli Papua.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kapasitas katekis sebagai pendamping umat. Pemerintah akan terus mendukung kegiatan seperti ini demi memperkuat pembinaan iman bagi masyarakat Papua,” ujarnya.

Selanjutnya, kegiatan dibuka secara resmi oleh Pastor Paroki Hati Kudus Tanah Merah, Pastor Jacob Taufan, Msc. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran seorang katekis dalam pewartaan dan pendampingan iman umat di tingkat akar rumput.
Katekis yang merupakan ujung tombak pewartaan, membantu umat semakin mengenal, menghayati, dan menghidupi ajaran Gereja secara benar.
Pelatihan ini berfokus pada pendalaman katekese, yaitu proses pembinaan iman yang sistematis bagi anak-anak, kaum muda, hingga orang dewasa. Materi yang diberikan mencakup pengajaran ajaran Kristen secara organik, pendalaman Kitab Suci, serta pemahaman tentang pemuridan dan evangelisasi. Katekese dipahami sebagai proses seumur hidup yang membentuk kedewasaan iman melalui pertobatan, pendidikan rohani, dan pendampingan berkelanjutan.
Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme peserta. Mereka berharap, melalui pelatihan ini, dapat kembali ke stasi masing-masing untuk memperkuat pelayanan, meningkatkan kualitas pendampingan rohani, serta memperkaya kehidupan iman umat di wilayah Boven Digoel.
Pelatihan Katekis Bagi Orang Asli Papua ini menjadi salah satu upaya nyata gereja dan pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia lokal yang berperan langsung dalam pelayanan dan pendewasaan iman umat di Papua Selatan. (***)




