TIFFANEWS.CO.ID — Harapan baru tumbuh di Kampung Matara, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke. Melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, pemerintah pusat menyalurkan bantuan ekonomi berupa satu unit freezer kepada Kamilus Mahuze, tokoh masyarakat sekaligus nelayan setempat.
Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan usaha penjualan ikan hasil tangkapan nelayan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi keluarga di wilayah pesisir.
Dalam penyampaiannya, Kamilus Mahuze menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas perhatian pemerintah terhadap masyarakat nelayan di kampungnya.
“Atas nama pribadi dan keluarga, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Pusat yang telah memperhatikan kami. Bantuan freezer ini sangat berarti bagi kami yang setiap hari bergantung pada hasil laut untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ujar Kamilus pada Jumat (7/11/2025).
Ia menuturkan, selama ini banyak ikan hasil tangkapan yang tidak sempat dijual habis karena tidak adanya fasilitas penyimpanan yang memadai. Akibatnya, sebagian hasil laut harus dibuang karena membusuk.
“Dengan adanya freezer ini, kami bisa menyimpan ikan lebih lama dalam kondisi segar dan menjualnya kepada pembeli dari kota atau wisatawan yang datang ke pantai kami,” jelasnya.
Selain digunakan untuk menyimpan hasil tangkapan, Kamilus berencana memanfaatkan freezer tersebut untuk membuka usaha penjualan es batu bagi pengunjung dan masyarakat sekitar. Ia berharap, inisiatif kecil ini dapat membantu menambah penghasilan dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga Matara.
“Kami akan menjaga dan memanfaatkan alat ini dengan sebaik-baiknya, karena kami menyadari bantuan ini adalah bentuk perhatian dan kepercayaan dari pemerintah kepada kami,” pungkasnya.
Bantuan ini menjadi simbol nyata komitmen pemerintah dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat pesisir Papua Selatan. Harapannya, langkah yang dilakukan Kamilus Mahuze dapat menjadi inspirasi bagi nelayan lain untuk terus berinovasi dan mengembangkan usaha berbasis potensi lokal. (***)




