TIFFANEWS.CO.ID — Anggota DPD RI/MPR RI, Frits Tobo Wakasu, S.Pak., S.H., melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gereja GIDI Pison, Kabupaten Merauke, Senin (22/12/2025).
Kegiatan tersebut diikuti sekitar 250 pemuda gereja, yang mayoritas merupakan Orang Asli Papua (OAP). Sosialisasi berlangsung dalam suasana dialogis, penuh semangat kebangsaan, dan mendapat antusiasme tinggi dari para peserta.
Dalam pemaparannya, Frits Tobo Wakasu menegaskan bahwa tantangan sosial merupakan persoalan yang dihadapi seluruh negara di dunia, tidak hanya Papua atau Indonesia. Ia mencontohkan persoalan kemiskinan yang juga terjadi di negara-negara maju.
“Di luar negeri juga ada pengemis, di Indonesia pun ada. Artinya semua negara memiliki tantangannya masing-masing. Untuk hari ini, kita harus berani mengatakan bahwa Papua sudah maju. Kalau pembangunan Papua dibandingkan dengan Amerika tentu masih jauh, tetapi bukan berarti kita tidak berkembang,” ujarnya.
Frits juga mengingatkan pentingnya membangun sikap kemandirian dan tidak bergantung sepenuhnya kepada pemerintah. Menurutnya, keberhasilan yang terlihat pada orang lain sering kali merupakan hasil dari proses panjang yang penuh perjuangan.

“Saudara-saudara kita yang datang dari luar Papua itu berusaha dan mandiri. Jangan kita terlalu berharap kepada pemerintah. Kita juga harus bisa mandiri. Jangan iri melihat mereka terlihat berhasil, karena kita tidak tahu proses jatuh bangun yang mereka alami,” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa sebagai warga negara yang hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), setiap orang memiliki kewajiban untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menaati aturan yang berlaku berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
“Sebagai manusia yang hidup di negara ini, kita patut menjaga kesatuan dan persatuan. Kita juga wajib mengikuti aturan yang ada, dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara,” katanya.
Lebih lanjut, Frits menyampaikan pesan khusus kepada para pemuda gereja, terutama mereka yang bercita-cita menjadi pemimpin di masa depan. Ia menegaskan bahwa pemimpin sejati harus mampu melayani dengan ketulusan.
“Pemimpin harus pakai mata untuk melihat langsung kondisi rakyat, pakai hati untuk merasakan penderitaan mereka, dan selalu membuka tangan untuk memberi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kekhasan kepemimpinan di Tanah Papua yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
“Di Pulau Jawa, sering kali bupati atau wali kota didatangi masyarakat dengan membawa seserahan. Tetapi di Tanah Papua, pemimpin justru harus menjadi orang yang mengarahkan dan memberi makan rakyatnya. Itulah pemimpin yang dibutuhkan Papua,” ungkapnya.
Melalui kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini, Frits Tobo Wakasu berharap para pemuda gereja semakin memahami nilai-nilai kebangsaan, memperkuat semangat persatuan, serta siap menjadi generasi mandiri dan calon pemimpin masa depan Papua Selatan dalam bingkai NKRI. (Djo)




