TIFFANEWS.CO.ID — Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, untuk membantu dua hal penting di Universitas Negeri Musamus Merauke.
Permintaan tersebut adalah pendirian Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan di kampus Universitas Negeri Musamus Merauke.
Kedua usulan tersebut disampaikan Gubernur Apolo dalam sambutannya sebelum Mendiktisaintek memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa di Aula Gedung PKM Universitas Negeri Musamus, Kamis (3/7/2025).
Gubernur Apolo menyampaikan bahwa apabila kementerian bersedia membantu pembangunan rumah sakit pendidikan, Pemerintah Provinsi Papua Selatan siap menyediakan lahan yang dibutuhkan.
Ia berharap kehadiran Mendiktisaintek akan memberikan dampak positif bagi pengembangan kampus, dosen, dan mahasiswa dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di Papua Selatan.

Kunjungan Menteri Pertama ke Universitas Musamus
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Musamus Merauke, Beatus Tambaib, menyampaikan bahwa sejak berdirinya kampus tersebut, belum pernah ada pejabat setingkat menteri yang mengunjungi langsung.
“Kami berharap, dengan kedatangan Mendiktisaintek, beliau bisa melihat langsung kondisi kampus dan mengetahui apa saja yang perlu dibantu,” ujarnya.
Rektor Beatus juga menegaskan bahwa jika Universitas Musamus telah berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU), pihak kampus siap bersaing. Namun, menurutnya, diperlukan dukungan kebijakan agar kampus bisa menuju ke arah tersebut.
Profil Singkat Universitas Musamus
Universitas Negeri Musamus Merauke saat ini memiliki enam fakultas, yaitu:
• Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
• Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
• Fakultas Ekonomi dan Bisnis
• Fakultas Teknik
• Fakultas Pertanian
• Fakultas Hukum
Secara keseluruhan, terdapat 32 jurusan dan 21 program studi, serta tahun ini ditambahkan lima jurusan baru dan satu program profesi, yaitu Program Pendidikan Profesi Guru.
Jumlah mahasiswa yang tercatat dalam Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti) mencapai sekitar 14.000 orang dan terus mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Mayoritas mahasiswa berasal dari empat kabupaten di wilayah Papua Selatan, yaitu Kabupaten Asmat, Mappi, Boven Digoel, dan Merauke.
Jumlah dosen di kampus ini mencapai 700 orang, terdiri dari 460 dosen berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sisanya adalah dosen dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selain itu, pihak universitas juga mengusulkan adanya pembiayaan untuk pembangunan pagar di sekitar area kampus seluas 42 hektare demi keamanan dan perlindungan aset.
Bantuan untuk Pengembangan Seni Mahasiswa
Sebagai penutup kegiatan, Gubernur Apolo Safanpo menyerahkan bantuan berupa alat musik band lengkap untuk mendukung pengembangan seni di kalangan mahasiswa, serta bantuan dana sebesar Rp100 juta. (Ron)