TIFFANEWS.CO.ID,- Musyawarah Pastores (Muspas) dan retret pastores Keuskupan Agung Merauke resmi ditutup, Jumat (13/01/2024). Muspas mengusung tema “Kekuasaan dalam Persaudaraan”.
Kegiatan penutupan muspas yang berlangsung di Rumah Bina Santo Franskus Xaverius Merauke- Papua Selatan itu, ditandai dengan misa penutupan yang dipimpin langsung Uskup Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC.
Hadir dalam kegiatan penutupan itu, Penjabat (Pj) Gubernur Prof. Dr. Apolo Safanpo, ST., MT., Kepala Kantor Agama Kabupaten Merauke, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Merauke dan Komisi Kerawam Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).
Pj. Gubernur Apolo Safanpo dalam sambutannya, meminta pastores Keuskupan Agung Merauke agar lebih kritis dalam mengambil setiap kebijakan setelah mengikuti Muspas tersebut.
Apolo menjelaskan, kekritisan yang dimaksud, adalah kritik yang membangun dan bukan hanya dalam mencari kesalahan.
“Karena dari hasil kritik yang membangun akan membantu semua pihak dalam segala aspek pembangunan,” kata Apolo.
Apolo mengatakan akan terus mendukung setiap karya pastoral di Keuskupan Agung Merauke karena baginya karya pastoral itu dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan Papua Selatan.
“Kami pemerintah juga sangat mendukung hasil dari Muspas ini. Karena dari hasil Muspas ini dapat membantu kita pemerintah dalam sektor pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya,”ucap Apolo Safanpo.
Kegiatan Muspas dan Retret berlangsung selama 5 hari dan dikuti 76 Pastores Keuskupan Agung Merauke yang tergabung dalam wilayah pelayanan di Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Mappi. (Ron)