TIFFANEWS.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Selatan resmi menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Negeri Musamus Merauke (UNMUS) dalam bidang riset dan penelitian. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, dalam acara “Kopi Senja” yang digelar di Kampus UNMUS pada Rabu (4/6/2025) sore.
“Tahun ini saya akan cek. Kecuali untuk bidang yang belum ada di Musamus, silakan gunakan universitas lain. Tapi kalau bidangnya sudah ada di Musamus, maka harus menggunakan Universitas Musamus,” tegas Gubernur Apolo.
Ia menekankan bahwa kemajuan daerah sangat bergantung pada kemitraan, kolaborasi, dan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi. Di sisi lain, ia menyoroti ketimpangan antara SDM dan anggaran di kedua institusi.
“Pemda punya anggaran tapi kekurangan SDM. Universitas punya SDM tapi anggarannya terbatas. Karena itu, kita harus bekerjasama,” jelasnya.
Gubernur Apolo juga mengingatkan agar masyarakat dan instansi tidak menyia-nyiakan keberadaan UNMUS sebagai satu-satunya universitas negeri di Provinsi Papua Selatan.
“Dari 4.712 perguruan tinggi di Indonesia, hanya 147 yang berstatus negeri. Papua Selatan termasuk sedikit provinsi yang memiliki universitas negeri sendiri, yaitu Universitas Musamus,” katanya.
Perkembangan Signifikan Universitas Musamus
Rektor Universitas Negeri Musamus Merauke, Beatus Tambaib, menjelaskan bahwa sejak perubahan status dari Universitas Merauke menjadi negeri pada 2010, UNMUS terus mengalami kemajuan pesat.
“Saat ini kami memiliki 27 program studi aktif, satu program ekstensi, dan seluruhnya telah terakreditasi baik sekali. Program studi Agribisnis bahkan meraih akreditasi unggul,” ujar Beatus.
Pada tahun ini, UNMUS juga membuka lima program studi baru: Ilmu Politik, Pembangunan Sosial, Perencanaan Wilayah dan Kota, Perkapalan, serta Magister Pertanian.
“Jumlah mahasiswa kami meningkat signifikan dari 9.000 pada 2021 menjadi 14.000 di tahun 2025. Sebagian besar di antaranya adalah mahasiswa asli Papua,” tambahnya.
Beatus juga menyebutkan bahwa kampus kini memiliki 201 program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), dan segera meresmikan laboratorium terpadu yang sudah rampung dibangun.
Selain itu, UNMUS telah menjalin kerja sama dengan PT BIA, perusahaan kelapa sawit, yang akan membangun laboratorium pengujian air dan lingkungan. Program pendampingan masyarakat, seperti di Kampung Payum, juga terus digiatkan.
Kopi Senja Jadi Agenda Bulanan
Kegiatan “Kopi Senja” yang digagas Pemprov Papua Selatan akan digelar rutin setiap bulan dan bergiliran mengunjungi instansi-instansi strategis di wilayah tersebut.
Acara kali ini dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Papua Selatan, para kepala biro, dekan, ketua program studi, serta dosen di lingkungan Universitas Musamus. (RON)