TIFFANEWS.CO.ID – Pemerintah Provinsi Papua Selatan tengah memfinalisasi Rencana Umum Energi Daerah (RUED) 2025–2034 untuk menjamin ketersediaan energi di masa depan. Salah satu sorotan utama adalah potensi dua blok minyak dan gas bumi (migas) yang siap dilelang, masing-masing berlokasi di Kabupaten Asmat dan Kabupaten Boven Digoel.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral Papua Selatan, Lambertus Ignasius Fatruan, ST, menyebut kedua blok migas tersebut diharapkan dapat menarik investor sekaligus memperkuat pasokan energi di wilayah yang masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
“Migas memang bukan energi terbarukan, tetapi keberadaannya sangat membantu memenuhi kebutuhan energi fosil kita. Konsumsi BBM, khususnya di sektor transportasi seperti di Kabupaten Asmat, masih yang tertinggi,” jelas Lambertus dalam kegiatan konsultasi publik penyusunan RUED di Aula Swiss-Belhotel Merauke, Rabu (13/8/2025).
Ia menambahkan, pemanfaatan energi terbarukan di Papua Selatan saat ini masih jauh tertinggal dibanding energi fosil. Sebagian besar penggunaannya terbatas di lingkungan internal perusahaan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) milik PT Berkat Cipta Abadi (BCA) di Merauke.
“Walau belum mengalir ke masyarakat, penggunaan energi non-fosil di perusahaan sudah membantu mengurangi beban BBM, sehingga energi fosil bisa dialihkan untuk kebutuhan lain,” ujarnya.
Papua Selatan memiliki potensi besar energi terbarukan, mulai dari tenaga air hingga hidrogen. Namun, perencanaan tersebut harus sejalan dengan kebijakan nasional melalui koordinasi dengan Dewan Energi Nasional (DEN) dan Kementerian ESDM.
Lambertus menegaskan, targetnya dalam 10 tahun ke depan porsi energi terbarukan di Papua Selatan dapat meningkat signifikan, sehingga ketergantungan terhadap energi fosil berkurang dan pemenuhan kebutuhan energi masyarakat menjadi lebih berkelanjutan. (JW)