TIFFANEWS.CO.ID – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Merauke, Dominikus Catur R. B, menegaskan kebersihan lingkungan berawal dari kesadaran setiap rumah tangga dalam mengelola sampah. Menurutnya, perilaku masyarakat menjadi kunci terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman.
“Tidak ada rumah tangga yang tidak menghasilkan sampah. Tetapi jika dipilah sejak dari rumah, sampah bisa memiliki nilai positif, bahkan ekonomis. Itulah yang terus kami sosialisasikan ke masyarakat,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Saat ini, jumlah pelanggan layanan pengangkutan sampah di Merauke masih berkisar 5.000–6.000 rumah tangga. Angka tersebut masih jauh dari total kepala keluarga, sehingga masih sering muncul titik-titik pembuangan sampah liar yang dikeluhkan warga.
“Biasanya, sampah liar muncul karena rumah tangga tidak menggunakan layanan DLH. Kalau sudah jadi pelanggan, tentu tidak perlu membuang sampah sembarangan, karena pengangkutan dilakukan minimal dua kali seminggu,” jelas Dominikus.
Ia mengakui jarak dan biaya menjadi kendala sebagian warga untuk mendaftar. Karena itu, DLH tengah menyiapkan pemetaan wilayah serta mendorong kerja sama dengan kelurahan agar kawasan padat penduduk dijadikan proyek percontohan.
“Contohnya di Kelurahan Mandala, Karang Indah, Samkai, Bampel, dan Maro. Dengan pemetaan jumlah kepala keluarga dan pengguna layanan, kami bisa fokus agar cakupannya mendekati 100 persen,” tambahnya.
Dominikus juga menyinggung target retribusi sampah yang belum tercapai. Saat ini pendaftaran pelanggan masih dilakukan langsung di kantor DLH. Namun, ke depan tidak menutup kemungkinan akan disediakan aplikasi digital untuk mempermudah pendaftaran dan pembayaran.
Di akhir pernyataannya, ia mengajak masyarakat Merauke untuk bersama-sama menjaga kebersihan.
“Mari kita jaga lingkungan agar lebih bersih dan sehat. Saat kita peduli dengan lingkungan, kita juga peduli pada kebersihan hidup kita sendiri,” pungkasnya. (JW)