TIFFANEWS.CO.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua Selatan mengambil langkah strategis dengan membuka ruang dialog bersama Forum Kota (FORKOT) Papua Selatan. Langkah ini merupakan respons terhadap dinamika yang berkembang pasca Aksi Solidaritas di Kapsul Waktu Merauke pada Selasa (28/10/2025) lalu.
Inisiatif tersebut diumumkan secara resmi oleh Wakil Ketua I Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPD KNPI Papua Selatan, Anton Bambang, S.Hut., M.Si.
Dalam keterangan persnya, Anton Bambang menegaskan komitmen KNPI untuk menjalin komunikasi yang konstruktif dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk FORKOT. Ia menilai pentingnya memberikan klarifikasi terkait penyebutan nama KNPI Papua Selatan dan Ketua KNPI Papua Selatan dalam aksi solidaritas tersebut, guna menghindari kesalahpahaman dan interpretasi yang beragam di masyarakat.
“Kami mengundang FORKOT, khususnya Bung Ady Muslimin (Mas Jojo), untuk berdiskusi secara terbuka dan mencari solusi terbaik. Semangat yang kami kedepankan adalah semangat persaudaraan dan keinginan untuk menjaga persatuan di Papua Selatan,” ujar Anton Bambang.
Anton mencontohkan bahwa dalam aksi solidaritas tersebut sempat muncul penyebutan nama organisasi DPD KNPI Papua Selatan dengan frase:
“Ketua DPD KNPI Papua Selatan menyatakan izin Miras adalah regulasi pemerintah pusat sehingga tidak bisa dicabut perizinannya.”
Pernyataan tersebut, menurut Anton, menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait posisi KNPI dalam isu peredaran minuman keras (miras). Karena itu, melalui dialog dengan FORKOT, KNPI berharap dapat menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya sekaligus menegaskan komitmen organisasi untuk tetap independen dan berpihak pada rakyat dalam upaya pemberantasan miras di Papua Selatan.
Lebih lanjut, Anton juga menyoroti posisi strategis Domin Buliba Gebze, anggota DPRP Papua Selatan. Ia menekankan bahwa setiap isu publik berpotensi memengaruhi stabilitas daerah, sehingga penyelesaiannya harus dilakukan dengan cara yang bijak dan berimbang.
DPD KNPI Papua Selatan berharap forum dialog ini dapat mempererat tali silaturahmi antara KNPI dan FORKOT, sekaligus menjadi wadah memperkuat kolaborasi positif antarorganisasi kepemudaan di Papua Selatan.
“Mari kita jadikan dialog ini sebagai momentum memperkuat fondasi kebersamaan. Dengan semangat yang sama, kita songsong masa depan Papua Selatan yang lebih gemilang,” tutup Anton Bambang.
Inisiatif DPD KNPI Papua Selatan ini diharapkan menjadi contoh positif bagi organisasi kepemudaan lainnya dalam membangun komunikasi yang efektif serta menjaga harmoni dan persatuan di tengah masyarakat.
(Bams)




