TIFFANEWS.CO.ID – Suara masyarakat Malind akhirnya bergema dari jantung peradaban Papua Selatan, Kampung Imbuti. Dalam kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat adat, Joseph Albin Gebze, anggota DPR Provinsi Papua Selatan dari jalur afirmasi, tampil menyuarakan komitmennya untuk membela dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat — langsung dari tanah asalnya sendiri.
Dalam sambutan yang penuh semangat dan ketegasan, Joseph menyatakan pentingnya memulai pembangunan dari akar, dari tempat yang selama ini menjadi sumber kekuatan dan sejarah orang Malind.
“Tata kampung ini dulu, baru Merauke bisa besar. Tempat ini — Imbuti — adalah jantung peradaban. Segala sesuatu harus dimulai dari sini,” tegas Joseph, yang baru dua bulan menjabat namun sudah melangkah berani.
Reses II Tahun 2025 ini menjadi lebih dari sekadar kunjungan kerja — ini adalah panggilan sejarah. Joseph, yang mewakili Kabupaten Merauke dan Provinsi Papua Selatan, serta secara khusus golongan Sozom, menegaskan bahwa kehadirannya bukan simbolis. Ia berkomitmen membawa aspirasi rakyat ke meja paripurna DPR Papua Selatan.

Kegiatan yang berlangsung di Kampung Imbuti, Kelurahan Samkai, Kamis pagi, menjadi momentum penting. Tidak hanya rakyat yang hadir, tetapi juga tokoh adat Malind, Anselmus Samkakai, yang secara terbuka menyerukan dukungan penuh bagi Joseph.
“Selama ini kita berteriak, tidak ada yang dengar. Tapi hari ini, kita sudah punya anak Malind Imbuti yang duduk. Dukung dia! Dia anak Sozom asli, dia yang akan bicara untuk kita!” seru Samkakai, memantik semangat seluruh warga yang hadir.
Joseph menyatakan, seluruh masukan dan isi hati rakyat yang disampaikan hari itu akan dibawa dan diperjuangkan. Bahkan, hasil diskusi akan langsung dirumuskan menjadi poin penting dalam sidang paripurna DPR Papua Selatan.
Lebih dari janji politik, langkah ini adalah awal dari komitmen seorang anak adat — anak Sozom — untuk menjadikan Imbuti sebagai titik nol peradaban Papua Selatan. (Ron)