TIFFANEWS.CO.ID – Tim Penggerak yang tergabung dalam Ikatan Guru Peduli Pendidikan (IGP2) Kabupaten Intan Jaya mengajak semua kepala sekolah dan para guru untuk segera mengaktifkan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Intan Jaya pada Juni-Juli sebagai tahun ajaran baru 2025/2026.
Pernyataan ini disampaikan Ketua IGP2 Kabupaten Intan Jaya, Karpus Belau, S.Pd bersama Tim penggerak Pendidikan saat jumpa pers di halaman sekolah SMP YPPK St.Fransiskus Asisi Bilogai , Jumat [06/06/2025]
Pembentukan oraganisasi IGP2 Intan Jaya, pihaknya menyatakan hadir untuk menjawab permasalahan pendidikan selama ini terutama tidak berjalannya proses pendidikan karena kondisi daerah yang kurang kondusif.
Setidaknya wajah pendidikan bisa tampak dengan pemerintahan saat ini untuk mencapai visi dan misi bupati dan wakil bupati kabupaten Intan Jaya.
“Organisasi ini [IGP2] kami bentuk dan hadir untuk menjawab permasalahan pendidikan, terutama sekolah-sekolah tidak aktif karena masalah gangguan keamanan selama ini. Dengan pemerintahan saat ini bekerja bersama selamatkan generasi tanah ini,” ungkap Karpus Belau
Untuk itu, diminta kepada semua kepala sekolah dan guru agar bisa melakukan penerimaan siswa baru di setiap sekolah yang ada dan berharap tidak menjadikan konflik sebagai alasan untuk tidak di temoat tugas.
“Kita ajak semua kepala sekolah dan guru-guru untuk pastikan tahun ajaran baru ini aktifitas sekolah bisa berjalan sesuaikan dengan kondisi yang ada,” ajaknya
Lebih lanjut, setelah IGP2 yang dibentuk dan Launcing bersama Bupati Intan Jaya, Aner Maiseni, S.Kom; S.H; M.H dan pihaknya sudah memastikan data guru-guru sukarela yang akan mengajar dan fasilitas sekolah di distrik Sugapa dan Hitadipa, kemudian tim akan turun lagi di distrik yang belum turun
Juga, pihaknya menjelaskan wadah yang sudah dibentuk tersebut merupakan organisasi yang bwrmitra dengan pemerintah untuk menyelamatkan pendidikan anak di Intan Jaya.
“Ya, organisasi ini kerjanya mitra dengan pemerintah daerah. Kita hanya memastikan agar aktifitas sekolah bisa berjalan. Dan harus guru-guru asli setempat, tokoh agama dan pihak-pihak yanh peduli pendidikan bisa berperan aktif,” lanjut Belau
Setelah Tim mengambil data di lapangan dipastikan semua pihak mendukung bila aktifitas belajar-mengajar bisa berjalan. Semua tokoh merasa dirugikan masa depan anak-anak mereka bila aktifitas sekolah tidak ada lama waktu yang lama.
“Kami mendukung sekali kalau sekolah mau diaktifkan. Saya sebagai kepala desa juga sebagai tokoh masyarakat dan gereja akan mendkung supaya sekolah diaktifkan terutama di SD Inpres Kulapa. Kami semua merasa terharu saat tim turun ke hitadipa dan kulapa saat itu untuk ambil data.Ini semua kerinduan dan doa kami sebagai orang tua selama ini,” ungkap Kepala Desa Kampung Sakumba, Julianus Emani.
Selain itu, salah satu guru sukarela yang akan aktifkan sekolah bersama teman-temannya di SD Inpres Mindau, Mbruno Duwitau bersedia untuk mengajar.
“Saya dengan teman-teman siap untuk terima siswa baru tahun ini dan aktifkan sekolah. Fasilitas sekolah kemarin Tim sudah turun dan dipastikan masih kondisi baik karena masyarakat jaga selama ini,” ujarnya.
Diinformasikan, dalam waktu dekat akan diedarkan surat undangan ke semua sekolah untuk melakukan pertemuan dan memastikan agar aktivitas sekolah bisa berjalan. (Kls)