TIFFA NEWSTIFFA NEWS
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Search
Reading: Kematian Warga Mappi, Komnas HAM Papua Minta Panglima dan KSAD Evaluasi Penugasan Yonif Raider 600/Modang
Share
TIFFA NEWSTIFFA NEWS
Search
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 RAKA for Tiffa Company. All Rights Reserved.
TIFFA NEWS > News > KAMTIBMAS > Kematian Warga Mappi, Komnas HAM Papua Minta Panglima dan KSAD Evaluasi Penugasan Yonif Raider 600/Modang
KAMTIBMASPPS

Kematian Warga Mappi, Komnas HAM Papua Minta Panglima dan KSAD Evaluasi Penugasan Yonif Raider 600/Modang

Last updated: 21/11/2022 - 10:52
By Redaksi
Share
Kepala Kantor Komnas HAM Papua Fritz Ramandey
SHARE

Jayapura, Mambruks.Com-Dari hasil investigasi Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) perwakilan Papua terkait kasus penyiksaan dua warga Kampung Mememu, Distrik Kedra,  Kabupaten Mappi tanggal 30 Agustus 2022 lalu. Dimana kasus yang dilakukan  anggota Satgas Yonif Raider 600/Modang melakukan penyiksaan yang menyebabkan 1 warga sipil tewas.

Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey, mengatakan Komnas HAM menerima pengaduan proaktif pada tanggal 3 September dari Himpunan mahasiswa Papua Selatan,  telah terjadi penyiksaan terhadap dua warga masyarakat Papua di Kampung Mememu, Distrik Kedra Kabupaten Mappi yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia atas nama Bruno Amenim Kimko, dan 1 orang atas nama Yohanis Wem Kanggun , mengalami penyiksaan serius dan trauma terhadap anggota TNI.

“Dari hasil Investigasi yang dilakukan Komnas HAM di Kampung Mememu, korban atas nama Yohanis mengaku dia bersama almarhum dianiaya anggota TNI Pos Yonif 600 yang berlokasi di pos milik TNI dengan menggunakan kayu, kabel listrik sebesar jari, bambu dan selang air,” kata Frits, Senin (19/9/2022).

Trending Now:  Bahas Pelimpahan ASN, Pertanyaan Romanus Mbaraka Dijawab Lengkap Apolo

Lanjut Frits, cara penyiksaan terhadap korban, dimana setiap anggota yang datang memukul korban menggunakan kayu,  kabel listrik sebesar jari, bambu dan selang air.

“Warga sipil tersebut dianiaya dari tanggal 28-29 Agustus dan 30-31 Agustus,” bebernya.

Frits pun menyayangkan sikap Komandan Satgas Yonif Rider600/Modang  yang mensederhanakan tindakan anggotanya melakukan penyiksaan kepada warga sipil sebaga hal biasa.

Padahal tindakan oknum Prajurit TNI Itu mengakibatkan warga bernama Bruno Amenim meninggal dunia dan Yohanis mengalami trauma berkelanjutan.

“Ya memang patut diduga korban meninggal dunia selain dipengaruhi miras tapi juga akibat penganiayaan yang berulang-ulang. Korban dianiaya anggota TNI selama 8 jam sejak pukul 8 pagi hingga  pukul 16:00 WIT,” paparnya.

Sambung Frits, atas hasil investigasi dan temuan Komnas HAM terhadap penyiksaan yang mengakibatkan Bruno Amenim Kimko meninggal dunia dan Yohanes Wem Kanggun mengalami trauma, pihaknya  mendesak Panglima TNI dan Kepala Staf  TNI Angkatan Darat untuk mengevaluasi keberadaan penugasan Yonif Rider 600/Modang di Papua.

Trending Now:  Asprov PSSI Papua Selatan Resmikan Tiga Klub Baru, Guncang Dunia Sepak Bola Lokal

You Might Also Like

Gubernur Tenangkan 794 CPNS Papua Selatan yang Desak SK: “Kami Tak Punya Wewenang Batalkan Keputusan Menteri”

Gandeng Bank Mandiri, Gubernur Papua Selatan Dorong Kolaborasi Majukan Daerah

Gubernur Apolo Minta Mendiktisaintek Bantu Dua Hal di Universitas Musamus Merauke

Gubernur Apolo Ajak Generasi Muda Papua Kembangkan Diri dan Bersaing

TAGGED: Fritz Ramandey, Kasus Mappi, Komnas HAM Papua, KSAD Dudung, Panglima TNI Andika
Redaksi 20/09/2022
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article 2 Ribu Personel Gabungan Kawal Demo Koalisi Rakyat Papua di Jayapura Hari Ini
Next Article Ernest Prakasa Ernest Prakasa Buka Suara Soal Keluar dari Juri SUCI X
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
newsletter featurednewsletter featured

Weekly Newsletter

Kirim Email Anda agar bisa kami infokan berita pilihan terpopuler

Popular News
BERITAPPS

Pemprov Papua Selatan Apresiasi 25 Tahun Imamat Pastor Hendrikus Kariwop

By Ronny Tiffa News 6 days ago
Gubernur Tenangkan 794 CPNS Papua Selatan yang Desak SK: “Kami Tak Punya Wewenang Batalkan Keputusan Menteri”
Gubernur Terima Ratusan Pendemo OAP Terkait Hasil Tes CPNS Papua Selatan
Forum Renstra OPD Papua Selatan : Wajib Berpihak ke UMKM Hingga Hari Khusus Hasil Kebun Lokal
Usulkan Biaya Pemulangan Jenazah, Wagub Papua Selatan Himbau Masuk Renstra DP3A

SUARNEWS.COM

about us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.

  • BERITA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • KAMTIBMAS
  • NUSANTARA
  • PUSTAKA
  • GAYA HIDUP
  • JEJAK
  • SUARNEWS
  • INTAN JAYA
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Find Us on Socials

© TIFFANews Network. RAKA GENDIS.id Company. All Rights Reserved. Suar News

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?