TIFFANEWS.CO.ID — Atlet lompat jauh asal Kabupaten Merauke, Steven Elel Mahuze, kembali mengharumkan nama Papua Selatan di kancah internasional. Pada Kejuaraan Atletik Asia yang berlangsung di Medan, Steven berhasil meraih medali perunggu (juara 3) setelah bersaing ketat dengan atlet-atlet unggulan dari Singapura dan Malaysia.
Steven tiba kembali di Merauke pada Kamis (20/11/2025) dan disambut penuh bangga oleh keluarga, perwakilan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dr. Herlina Rahangiar, Sekretaris Umum Koni Provinsi Papua Selatan, Thobias Walong dan jajaran KONI Kabupaten Merauke.
Padahal, perjalanan Steven menuju pentas Asia bukanlah proses yang mudah. Ia bercerita bahwa panggilan mengikuti seleksi datang mendadak. “saat itu dapat panggilan, kemudian latihan langsung dipanggil masuk, ukur dan mengikuti perlombaan. Pertama kali saya lompat 6 meter, lama kelamaan naik, terakhir saya speed dapat 7,18 meter,” tutur Steven.
Dari Papua Selatan, hanya dua atlet yang berangkat ke ajang tersebut dan Steven merupakan salah satu yang baru pertama kali turun di kejuaraan berskala besar. Namun debutnya langsung berbuah manis: juara 1 di Kejurnas, dan kini menembus podium Asia.

Harapan Steven untuk Pemerintah Papua Selatan
Dalam kepulangannya, Steven menyampaikan harapan sederhana namun sangat penting bagi perkembangan atletik Papua Selatan.
“Saya berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan atlet. Kami butuh latihan terpusat, karena target saya bukan hanya nasional, tapi ingin bisa sampai kelas Asia bahkan internasional,” ujarnya.
Steven yang berasal dari Kampung Salor, Distrik Kurik, menegaskan bahwa ia ingin terus berlatih secara konsisten agar prestasinya tidak berhenti sampai di sini.
“Jangan putus asa dan tetap semangat memajukan daerah kita,” pesannya.

KONI Merauke: Steven Bukti Papua Selatan Punya Potensi Besar
Sekretaris Umum KONI Kabupaten Merauke, Thobias Walong, mengungkapkan bahwa pencapaian Steven merupakan hasil pembinaan yang berjalan bertahap sejak ia diberangkatkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga ke Yogyakarta dan Solo untuk mengikuti sejumlah ajang nasional.
“Dari Kejurnas dia dapat emas, lalu PASI pusat melirik. Dari situ Steven ikut kejuaraan di Medan dan pulang membawa medali. Ini harapan besar bagi kita menuju PON nanti,” jelasnya.
Thobias menyebut Papua Selatan kini memiliki peluang nyata untuk kembali membawa pulang medali di PON mendatang, terutama dari nomor lompat jauh, lembing, hingga cakram.
Namun ia menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan dan fasilitas latihan yang memadai.
“Kita harap Steven bisa latihan intensif agar prestasinya tidak menurun. Bila perlu ikut Pelatnas. Kita punya perwakilan PASI pusat di Papua, dr. Herlina, yang selama ini memberi perhatian besar,” tambahnya.
Pesan untuk Pemerintah: Dukungan yang Harus Terus Dikuatkan
Meski bangga dengan capaian Steven, KONI dan para pelatih menyadari bahwa fasilitas atletik di Papua Selatan masih terbatas. Mereka berharap pemerintah provinsi dan kabupaten semakin memperkuat dukungan, terutama dalam hal:
• akses latihan terpusat/terprogram,
• peralatan atletik standar,
• serta peningkatan kesempatan atlet mengikuti try out di luar daerah.
Namun pesan ini disampaikan bukan dalam bentuk kritik, melainkan ajakan positif agar momentum prestasi ini tidak terputus.
Prestasi Steven Elel Mahuze menunjukan bahwa Papua Selatan tidak kekurangan talenta, hanya perlu sentuhan pembinaan yang lebih terstruktur. Medali perunggunya di ajang Asia adalah bukti bahwa anak-anak dari Merauke mampu bersaing di lapangan internasional.
Dengan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, KONI, PASI, dan para pelatih, Papua Selatan memiliki peluang besar melahirkan atlet-atlet yang mampu berdiri sejajar dengan negara-negara lain di Asia. (Djo)




