TIFFA NEWSTIFFA NEWS
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Search
Reading: Mengubah Pertempuran Kata Menjadi Jembatan Pemahaman: Kekuatan Sebuah Pertanyaan
Share
TIFFA NEWSTIFFA NEWS
Search
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 RAKA for Tiffa Company. All Rights Reserved.
TIFFA NEWS > News > OPINI > Mengubah Pertempuran Kata Menjadi Jembatan Pemahaman: Kekuatan Sebuah Pertanyaan
OPINI

Mengubah Pertempuran Kata Menjadi Jembatan Pemahaman: Kekuatan Sebuah Pertanyaan

Last updated: 29/10/2025 - 17:37
By Tiffa News
Share
Anton Bambang.
SHARE

Oleh : Anton Bambang / Bung Anton / Abenk, Aktivis Lingkungan Hidup, Pencinta Alam, dan Magister Ilmu Ekowisata dan Jasa Lingkungan IPB Bogor.

TIFFANEWS.CO.ID – Dalam kehidupan, kita seringkali mendapati diri terjebak dalam percakapan yang memanas. Suara mulai meninggi, wajah memerah, dan setiap kata terasa seperti pisau yang siap melukai. Debat seperti ini jarang menghasilkan kemenangan sejati; yang ada hanyalah luka dan penyesalan. Kita terperangkap dalam pusaran argumen, di mana masing-masing pihak hanya ingin membuktikan bahwa dirinya paling benar.

Namun, tahukah Anda bahwa ada sebuah rahasia kecil yang bisa mengubah segalanya? Kekuatan tidak selalu terletak pada jawaban yang paling cerdas atau argumen yang paling tajam, tetapi justru pada pertanyaan yang paling tepat.

Satu pertanyaan cerdas yang dilontarkan di saat yang tepat memiliki kekuatan untuk melunakkan hati yang keras, membuka pikiran yang tertutup, dan mengalihkan arah percakapan dari pertempuran menuju kolaborasi yang konstruktif.

Berikut beberapa pertanyaan ampuh yang dapat Anda gunakan untuk menjembatani perbedaan dan mengubah konflik menjadi kesempatan untuk saling memahami:

Trending Now:  OAP Asli atau Setengah? Perdebatan yang Melupakan Esensi Otonomi Khusus Papua

• “Apa yang paling penting bagi Anda dalam situasi ini?”

Pertanyaan ini langsung menukik ke inti nilai dan kebutuhan seseorang, melompati detail permukaan yang sering kali menyesatkan. Ini memaksa lawan bicara berhenti sejenak dari serangannya dan merenungkan apa yang benar-benar mereka pedulikan. Jawabannya sering kali mengungkap motivasi tersembunyi yang menjadi akar dari debat tersebut.

• “Bisakah Anda membantu saya memahami keraguan Anda?”

Kalimat ini merangkul lawan bicara sebagai seorang ahli, bukan musuh yang harus dikalahkan. Dengan meminta bantuan, Anda memposisikan diri sebagai pihak yang ingin belajar, bukan menggurui. Ini adalah undangan halus untuk menjelaskan tanpa defensif, menciptakan ruang aman untuk berbagi perspektif yang berbeda.

• “Jika posisi kita ditukar, apa saran yang akan Anda berikan kepada saya?”

Pertanyaan jenius ini meminta lawan bicara untuk melihat masalah dari kacamata Anda dan merasakan apa yang Anda rasakan. Proses empati ini secara alami meredakan ketegangan dan mendorong munculnya solusi yang adil bagi kedua belah pihak.

Trending Now:  Dua Jenderal Menulis Sejarah di Bibir Ciliwung

• “Idealnya, seperti apa hasil yang Anda harapkan dari pembicaraan kita?”

Pertanyaan ini mengarahkan pandangan ke masa depan, fokus pada solusi yang ingin dicapai, bukan pada masalah yang sudah terjadi. Ini mengubah dinamika dari menyalahkan masa lalu menjadi membangun masa depan bersama—menyatukan energi untuk mencapai satu tujuan yang sama.

• “Asumsi apa yang mungkin saya lewatkan dalam pemikiran saya?”

Dengan rendah hati mengakui adanya kemungkinan celah dalam pemahaman sendiri, Anda menunjukkan kerendahan hati dan keterbukaan pikiran. Ini sinyal kuat bahwa Anda tidak menganggap diri paling benar, dan justru menghargai kebijaksanaan yang mungkin dimiliki lawan bicara.

• “Apa yang kita perlukan untuk bisa maju dari titik ini?”

Pertanyaan ini menggunakan kata “kita”, sebuah kata sakti yang menyatukan dua pihak yang berkonflik. Ini menggeser fokus dari konflik pribadi menuju resolusi bersama. Pertanyaan praktis ini memicu pikiran untuk memikirkan langkah konkret yang dapat diambil, mengubah energi debat yang emosional menjadi rencana aksi yang produktif.

Trending Now:  Membaca Konstelasi Politik Nasional Jelang Pemilu 2024

Satu pertanyaan yang diajukan dengan niat tulus ibarat kunci yang membuka gembok pikiran yang terkunci. Ia tidak memaksa, tetapi membujuk dengan lembut. Ia tidak menyerang, tetapi menyelami lebih dalam.

Pada akhirnya, mengubah debat menjadi diskusi yang konstruktif bukanlah tentang teknik retorika yang rumit, melainkan tentang keberanian untuk bertanya terlebih dahulu sebelum menghakimi.

Itulah seni sejati dari percakapan yang bermakna, yang mampu membawa kita dari perpecahan menuju pemahaman yang lebih dalam.

Penulis:

Anton Bambang / Bung Anton / Abenk

Aktivis Lingkungan Hidup, Pencinta Alam, dan Magister Ilmu Ekowisata dan Jasa Lingkungan IPB Bogor.

Tergabung dalam Aktivis Senior Forkoma Alumni PMKRI Papua Selatan, serta Pembina Kerawam PK Pemuda Katolik Komisariat Cabang Merauke.

Merupakan Wakil Ketua I Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD KNPI Provinsi Papua Selatan.

Bung Anton / Abenk bekerja sebagai Asisten Pribadi Sekretaris Daerah Provinsi Papua Selatan Tahun 2025.

You Might Also Like

Horizon Baru Sumpah Pemuda

PASAL vs SAKRAL : Tragedi Kebutaan Hukum di Tanah Cenderawasih

Menakar Ulang Sopi Di Tanah Anim Ha: Harmonisasi Regulasi Miras Dengan Kearifan Lokal Papua Selatan

Inspirasi Teladan Hidup Beato Petrus To Rot, Orang Kudus dari Papua Nugini

Tiffa News 29/10/2025
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article KNPI Papua Selatan Desak Pemerintah Perangi Miras, Kutuk Keras Mutilasi Anak Disabilitas di Merauke
Next Article GMKI Merauke Desak Pemerintah dan Aparat Hentikan Peredaran Miras: Akar Kejahatan yang Menghancurkan Generasi Papua Selatan
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
newsletter featurednewsletter featured

Weekly Newsletter

Kirim Email Anda agar bisa kami infokan berita pilihan terpopuler

Popular News
BERITAEKONOMIPPS

Gubernur Apolo Safanpo Inisiasi Kerja Sama Papua Selatan – Tiongkok di Bidang Perikanan dan Pelatihan Kerja

By Tiffa News 6 days ago
Dorong Minat Sains Generasi Muda Papua, Freeport Indonesia Dukung Lomba Sains UNCEN
Frederikus Gebze Apresiasi Bantuan Pemerintah Pusat untuk Renovasi Freed and George Garden Merauke
Peringati Sumpah Pemuda 2025, KNPI Provinsi Papua Selatan Akan Gelar Aksi Donor Darah
Horizon Baru Sumpah Pemuda

SUARNEWS.COM

about us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.

  • BERITA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • KAMTIBMAS
  • NUSANTARA
  • PUSTAKA
  • GAYA HIDUP
  • JEJAK
  • SUARNEWS
  • INTAN JAYA
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Find Us on Socials

© TIFFANews Network. RAKA GENDIS.id Company. All Rights Reserved. Suar News

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?