TIFFANEWS.CO.ID – Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Papua Selatan, Frits Tobo Wakasu, S.PAK, SH, mengajak seluruh generasi muda untuk terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disampaikannya saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di Aula Rumah Bina Pankat, Kelapa Lima, Merauke pada Senin (30/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung dengan antusias tersebut juga menghadirkan Burhanuddin Zein, SH., MH, Dosen Hukum Tata Negara Universitas Musamus (Unmus) dan Tenaga Ahli DPR Papua Selatan, sebagai narasumber pendamping.
Dalam penyampaiannya, Frits menekankan pentingnya membangun karakter generasi muda melalui penanaman nilai-nilai fundamental kebangsaan sejak dini.
“Pesan kami kepada pemuda, mahasiswa, maupun pelajar, adalah agar sejak dini kita terus menyampaikan dan menanamkan materi-materi kebangsaan yang bersifat populer dan fundamental. Hal ini penting agar nilai-nilai tersebut tidak hilang atau punah dari pemahaman generasi muda,” ujar Frits Tobo Wakasu.
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai kebangsaan merupakan dasar dalam membentuk jati diri dan karakter pribadi, yang kelak akan menjadi bekal dalam memimpin dan menjaga keutuhan bangsa.
“Kita tidak boleh ikut-ikutan teman, orang lain, atau bahkan meniru bangsa lain. Kita sudah memiliki landasan yang kuat yaitu ideologi Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia,” tegasnya.
Frits juga mengingatkan bahwa sebagai warga negara, masyarakat Indonesia, khususnya Papua Selatan, memiliki kewajiban untuk mempertahankan ideologi Pancasila. Ia berharap agar nilai-nilai kebangsaan tidak hanya dipahami, tetapi juga disebarluaskan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Harapan saya ke depan, seluruh masyarakat Papua Selatan — baik pelajar, mahasiswa, maupun semua kalangan — dapat terus memahami dan menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan ini. Anggap saja sebagai bentuk pengingat, agar kita semua tetap berjalan sesuai dengan dasar negara yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak menyimpang dari nilai dasar bangsa dan menolak ideologi asing yang dapat mengancam persatuan, baik secara lokal di Papua maupun dalam konteks nasional.
“Ini adalah dasar yang harus kita pegang teguh. Sebab manusia Indonesia, khususnya orang Papua dan lebih khusus lagi Papua Selatan, memiliki jati diri yang perlu dikembangkan,” kata Frits.
Menurutnya, pengembangan potensi individu dan sumber daya alam Papua Selatan harus dilandasi oleh prinsip iman dan ideologi Pancasila sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Di akhir penyampaiannya, Frits menekankan bahwa pembangunan karakter adalah bagian dari perjuangan mewujudkan masyarakat Papua Selatan yang bermartabat, kuat, dan berdaya saing, namun tetap berpegang teguh pada jati diri sebagai bangsa Indonesia. (Ron)