TIFFANEWS.CO.ID — Pemerintah Provinsi Papua Selatan melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 8 hingga 11 Juli 2025, bertempat di Swiss-Belhotel, Kabupaten Merauke.
Dengan mengusung tema “Transformasi Kesehatan Menuju Papua Selatan yang Sehat, Cerdas, dan Produktif”, forum ini menjadi ajang strategis bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor kesehatan. Tujuannya adalah untuk membahas arah kebijakan, menetapkan program prioritas, serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Papua Selatan.
Rakerkesda dibuka dengan sesi registrasi pada hari pertama, dilanjutkan dengan pembukaan resmi. Hari kedua diisi dengan diskusi panel yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan, BKKBN, BPJS, serta Badan Gizi Nasional. Topik yang dibahas mencakup strategi program nasional, peta jalan kependudukan, integrasi layanan primer, hingga penanganan penyakit menular.
Selain itu, sesi pemaparan dari kabupaten/kota seperti Asmat, Boven Digoel, Mappi, dan Merauke turut dihadirkan untuk membagikan pelaksanaan program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KS), serta sesi Best Practice dari daerah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Selatan, dr. Herlina Rahangiar, MARS, dalam sambutannya menyampaikan bahwa transformasi di sektor kesehatan merupakan pondasi utama dalam mewujudkan masyarakat Papua Selatan yang “Sehat, Cerdas dan Produktif”.
“Sehat secara fisik, cerdas secara intelektual, dan produktif dalam kehidupan sosial ekonomi. Upaya ini sejalan dengan visi pembangunan nasional maupun daerah,” ungkapnya.
dr. Herlina juga menggarisbawahi sejumlah tantangan yang masih dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya kesehatan, tingginya angka kematian ibu dan bayi, stunting, serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Tantangan lainnya adalah distribusi layanan kesehatan dan program keluarga berencana di wilayah geografis yang beragam dan menantang.
“Saya berharap Rakerkesda ini menjadi tolak ukur bagi kita untuk berkolaborasi dan menghasilkan rekomendasi strategis yang aplikatif dan berbasis data, demi kebutuhan nyata masyarakat Papua Selatan,” tambah Herlina.
Gubernur Papua Selatan yang diwakili oleh Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno menegaskan bahwa Rakerkeda merupakan momentum strategis untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Papua Selatan.
“Tema transformasi ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden, karena kesehatan adalah modal utama pembangunan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan Rakerkesda 2025 ini didanai melalui APBD Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Selatan Tahun Anggaran 2025. Acara ini ditutup dengan pemberian piagam penghargaan kepada Puskesmas dan RSUD berprestasi di wilayah Provinsi Papua Selatan. (Ron)