TIFFANEWS.CO.ID,- Masyarakat Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, akhirnya bisa menikmati layanan listrik 24 jam penuh setelah dilaksanakannya Serah Terima Operasi (STO) Pengelolaan Sistem Ketenagalistrikan dari Pemerintah Kabupaten kepada PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Senin (1/9/2025).
Prosesi penandatanganan STO berlangsung di Kantor PLN Jayapura, dihadiri langsung oleh Bupati Intan Jaya Aner Maisini, didampingi Wakil Bupati Elias Igapa, Sekretaris Daerah, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kehadiran lengkap jajaran pemerintah daerah menjadi bukti keseriusan mendukung pembangunan energi listrik yang berkeadilan bagi masyarakat.
“Hari ini adalah momen bersejarah bagi Intan Jaya. Kami bersyukur bisa melaksanakan serah terima operasi ini, sebagai tanda bahwa masyarakat kami kini keluar dari kegelapan menuju terang. Kehadiran listrik akan membawa dampak besar bagi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen bekerja sama dengan PLN agar pelayanan ini berjalan baik dan berkelanjutan,” ujar Bupati Aner Maisini.
Sebelumnya, listrik di Sugapa hanya beroperasi 12 jam sehari menggunakan genset. Dengan STO ini, layanan resmi ditingkatkan menjadi 24 jam penuh, dan dalam waktu dekat akan diperkuat dengan mesin pembangkit baru bantuan Pemerintah Provinsi Papua Tengah.
Bupati menegaskan pentingnya dukungan masyarakat dalam menjaga fasilitas listrik. “Mulai dari tiang, kabel, hingga jaringan bawah tanah, jangan sampai dirusak. Kalau terganggu, masyarakat sendiri yang akan menjadi korban. Kehadiran listrik ini adalah hasil kerja sama semua pihak, mari kita jaga bersama,” tegasnya.
General Manager PT PLN (Persero) UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, menyatakan bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi juga investasi jangka panjang untuk pembangunan daerah.
“Listrik memberi kesempatan anak-anak belajar lebih baik, mengenal teknologi, mengakses internet, sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi, kesehatan, hingga layanan publik,” jelasnya.
Ia menambahkan, masih ada tantangan di lapangan, salah satunya keterbatasan sebagian masyarakat dalam membayar tagihan listrik. Untuk itu, PLN menghadirkan program PACE Mace (Papua Asli Cukup Energi), yang memungkinkan alokasi dana APBD maupun Otsus dalam bentuk voucher listrik.
“Dengan begitu, penerangan tetap berjalan. Kelak, ketika kesejahteraan meningkat, masyarakat akan mampu membayar listrik secara mandiri,” ujarnya.
Dengan STO ini, Sugapa akhirnya resmi terang 24 jam. Peristiwa bersejarah ini menjadi simbol harapan baru bagi pembangunan Intan Jayabahwa dari tanah yang lama bergulat dalam keterbatasan, kini lahir masa depan yang lebih terang, adil, dan sejahtera.(bn)