TIFFANEWS.CO.ID,- Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengajak Pj. Gubernur Papua Selatan, Bupati se-Papua Selatan dan Tokoh Masyarakat Papua Selatan untuk menyatukan hati dan tujuan dalam mempercepat pembangunan Indonesia dari Papua Selatan.
“Mari kita bangun Papua Selatan dengan tujuan yang sama, dengan hati yang sama, satukan hati satukan tujuan, Izakod Bekai Izakod Kai, itu semboyan yang terus kita hidupkan bukan hanya tertulis tapi kita hidupkan di masyarakat,” ungkap Wapres K.H. Ma’ruf Amin kepada Pj. Gubernur Papua Selatan, Bupati se-Papua Selatan dan Tokoh Masyarakat Papua Selatan di Ballroom Swiss-Belhotel Merauke, Rabu (30/11).
Lebih jauh Wapres menyampaikan beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam mempercepat pembangunan di Papua.
Pertama, Wapres menginstruksikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk segera membahas berbagai isu dan agenda yang menjadi perhatian di Provinsi Papua Selatan.
“Seperti tadi disampaikan oleh bapak-bapak termasuk juga dari penjabat gubernur, ini supaya diperhatikan dan dijadikan perhatian untuk melakukan langkah-langkah,” tegas Wapres.
“Segera petakan dan langkah konkrit yang terkait transisi kelembangaan provinsi baru yang sejalan dengan tahapan proses Pemilu 2024, tadi sudah disampaikan oleh Wakil Menteri,” tambahnya.
Kedua, Wapres berpesan untuk menjadikan kehadiran provinsi baru di Papua sebagai sebuah strategi dorongan kuat, yang bisa menggerakkan pembangunan kesejahteraan masyarakat asli Papua. Salah satunya, melalui inovasi-inovasi baru.
“Harus ada cara baru yang bersifat terobosan. Jangan berjalan biasa-biasa saja dalam mengelola pembangunan Papua,” tutur Wapres.
“Rumuskan komoditas unggulan yang spesifik dari setiap kabupaten di Papua Selatan. Desain konektivitas wilayah yang terpadu. Utamakan peran serta masyarakat asli Papua,” lanjutnya.
Ketiga, Wapres memandang Provinsi Papua Selatan sebagai wajah Indonesia di perbatasan negara, sebagai pintu gerbang Indonesia dari selatan ke kawasan Pasifik. Untuk itu, ia meminta perhatian seluruh pemangku kepentingan terkait untuk merumuskan percepatan pembangunan perbatasan negara terpadu.
“PLBN di Merauke, PLBN Boven Digoel dan beberapa titik-titik tradisional transaksi ekonomi, harus menjadi sentra-sentra pertumbuhan baru di kawasan perbatasan negara,” papar Wapres.
Terakhir, poin ke-empat, dalam arahannya Wapres menyebutkan bahwa saat ini agenda ketahanan pangan menjadi sentra perhatian dari komunitas internasional, termasuk menjadi agenda pembahasan di KTT G20 Bali. Oleh karena itu, lanjutnya, perlu fokus untuk menjadikan Papua Selatan sebagai lumbung pangan nasional di Timur Indonesia, baik sentra padi, sentra perikanan dan sentra peternakan melalui perencanaan yang baik dan keterlibatan masyarakat lokal.
“Rumuskan pendekatan yang terintegrasi sejak hulu ke hilir. Pastikan keterlibatan masyarakat asli Papua,” pungkas Wapres. (*che)