TIFFANEWS.CO.ID-Kegiatan sharing santai bertema “Bantu Negeri” yang berlangsung di Rumah Kopi Dwaroeng (RKD) Jalan Bampel Merauke, Minggu, (21/01) membicarakan kewirausahaan dan pencegahan stunting yang ada di Provinsi Papua Selatan.
Haji Topan SH., MH., selaku pengusaha yang ikut berbicara dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa potensi sumber daya alam di Papua Selatan sangatlah besar sehingga bagaimana kita dapat membuka usaha di sektor-sektor bisnis.
“Saya pergi ke Muting, Bupul, Alvasera dan Ulilin, saya melihat tanahnya sangat subur, sehingga ini merupakan peluang bagi petani untuk menanam Qtela pohon atau kasbi bahkan jagung,” ujar Haji Topan.
Dia menjelaskan kasbi merupakan bahan dasar tepung dan jagung bisa dikelola menjadi pakan ternak, sehingga kita tinggal mencari pabrik-pabrik dan menawarkan bahan dasar tepung maupun pakan ternak dari kita yang menyiapkan, namun hal ini bisa berjalan jika ada intervensi dari Dinas-Dinas terkait.
Menurutnya, salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Merauke adalah dengan mengembangkan kewirausahaan, sebab kewirausahaan dapat menjadi solusi dan berkesinambungan untuk menekan angka stunting di Merauke.
“Karena jika ada usaha, maka kita mampu menghasilkan uang, begitupun ibu rumah tangga dapat membeli makanan dan mengatur gizinya sehingga bayi dapat menerima gizi yang cukup, hal inilah yang dapat mendorong pencegahan stunting,” ungkap Topan
Hal ini senada disampaikan Muktar. Sebagai akademisi, Muktar mengatakan bahwa pendekatan untuk menekan angka stunting harus dilakukan secara multi dimensi dan holistik, yang berkaitan dengan sosial budaya.
Rencana pencegahan Stunting saat ini Pemerintah sedang berupaya untuk membangun kemandirian kepada masayarakat dan secara dini mencegah stunting melalui pendidikan, perbaikan ekonomi sehingga secara komprehensif ini bisa terjadi.
“Sebuah artikel yang mengatakan bahwa potensi agraria di Maluku dan Papua sangat besar namun ironi sekali Ibaratkan tikus yang mati di lumbung padi, kita ketahui indikator stunting itu karena kurangnya makanan sehat dan bergizi sedangkan makanan bergizi itu salah satu nya ikan,” ujar Muktar
Berbicara soal pencegahan stunting harus ada edukasi sejak awal dan ini berhubungan dengan aspek kewirausahaan untuk membangun kemandirian masyarakat.
“Langkah perspektif yang dapat dilakukan untuk menekan angka stunting adalah dengan membangun kemandirian ekonomi masyarakat mulai dari akar rumput. Dengan demikian, masyarakat dapat mengelola secara maximal potensi-potensi yang ada seperti pertanian, perikanan,” kata Muktar
Kegiatan sharing santai ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, akademisi, hingga masyarakat umum. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kewirausahaan dan pencegahan stunting. (JW)