TIFFANEWS.CO.ID – Yayasan Kali Maro Bangkit bersama motivator muda Papua, Jose Ohei, menggelar Pelatihan Pengembangan Diri bagi Orang Asli Papua (OAP) di Aula Swiss-Belhotel Merauke pada 23–24 Mei 2025. Kegiatan bertema “Bersaing di Dunia Kerja dan Raih Kesempatan yang Ada” ini diikuti oleh 1.000 peserta dari generasi Z dan milenial di Kabupaten Merauke dan sekitarnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program SDM Orang Asli Papua Bersama Kaka Jose yang bertujuan meningkatkan kapasitas generasi muda Papua di tiga bidang utama: pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan.
Dalam sesi materinya, Jose Ohei memperkenalkan konsep epigenetik—bagaimana lingkungan eksternal memengaruhi potensi genetik seseorang. Ia menekankan pentingnya lingkungan yang sehat dalam membentuk karakter, pola pikir, dan semangat juang anak muda Papua.
Selain itu, peserta juga dibekali keterampilan praktis, seperti teknik menulis surat lamaran kerja dan strategi menghadapi wawancara. Menurut Jose, banyak pencari kerja gagal bukan karena tidak kompeten, melainkan karena kurang memahami cara membuat lamaran menarik dan mempersiapkan diri dengan baik.
Di bidang pendidikan, Jose menyoroti efektivitas metode storytelling dan repetisi sebagai cara menyerap informasi secara lebih mendalam.
Salah satu peserta, Josua Bobby, S.T., menyampaikan apresiasinya terhadap materi yang disampaikan.
“Materi tentang epigenetik membuka wawasan saya. Kami sering kali adalah produk dari lingkungan yang kurang mendukung. Ketika lingkungan membaik, karakter dan pola pikir kita ikut berkembang,” ungkapnya.
Josua menambahkan, pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan di Papua Selatan yang masih minim akses terhadap kegiatan serupa.
Ketua Yayasan Kali Maro Bangkit, Jossefine Iriani Kewamijai, A.Md. Kep., menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen yayasan dalam membina dan memberdayakan SDM OAP di Papua Selatan.
“Ini langkah awal yang strategis. Kami yakin pelatihan ini akan membangkitkan semangat dan kepercayaan diri generasi muda Papua untuk menjadi pribadi yang kompetitif,” ujarnya.
Kesuksesan kegiatan ini tidak lepas dari peran 40 panitia sukarela dari berbagai latar belakang yang tergabung secara resmi melalui Surat Keputusan pelaksanaan kegiatan.
Yayasan Kali Maro Bangkit sendiri aktif sejak awal 2025, dan telah menjalin berbagai kolaborasi, termasuk dengan Papua Youth Creative Hub dalam mempromosikan teknologi buatan anak Papua seperti laptop dan ponsel.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi gerakan kolektif membangkitkan generasi muda Papua yang bertalenta dan butuh wadah untuk berkembang,” pungkas Jossefine. (JW)