TIFFANEWS.CO.ID,- Sikap tertutup sejumlah pejabat dan aparat TNI-Polri terhadap media di wilayah Papua Selatan mendapat sorotan dari Komunitas Wartawan Daerah (KWD) Papua Selatan. Mereka menilai perilaku ini justru mencederai prinsip dasar demokrasi yaitu transparansi dan akuntabilitas
Komunitas Wartawan Daerah (KWD) Papua Selatan dalam rilisnya yang diterima media ini, Senin (16/6/2025), mengatakan sikap tertutup terlihat ketika para pemangku jabatan publik tersebut enggan memberi konfirmasi kepada wartawan yang tengah menjalankan tugas jurnalistik. Banyak pejabat dan aparat di Papua Selatan seperti alergi terhadap pertanyaan wartawan.
“Kebiasaan para narasumber yang memilih bungkam, menghindar, bahkan memblokir akses komunikasi ketika dimintai klarifikasi oleh wartawan. Padahal konfirmasi adalah fondasi kerja jurnalistik untuk mencegah informasi yang bias dan sepihak. Jika mereka terus menutup diri, wajar jika publik bertanya: ada apa yang ditutupi?” kata Ketua Komunitas Wartawan Daerah (KWD) Papua Selatan, Jamal Yulianus Bwariat Jamal.
Menurutnya, wartawan bukanlah musuh, melainkan mitra strategis dalam demokrasi yang bertugas memastikan jalannya pemerintahan tetap sesuai dengan kepentingan rakyat. Sikap menutup-nutupi bukan hanya merugikan wartawan, tapi juga mengkhianati hak publik atas informasi.
“Kami lelah menghadapi gaya komunikasi para pejabat yang seperti punya alergi kronis terhadap konfirmasi. Ini bukan era otoriter. Jika masih takut pada pertanyaan wartawan, sebaiknya jangan ambil posisi publik,” sindirnya tajam.
Jamal juga mengingatkan bahwa hak wartawan untuk memperoleh informasi yang menyangkut kepentingan masyarakat dijamin oleh undang-undang. Maka setiap upaya menghindar atau membatasi komunikasi bisa dikategorikan sebagai bentuk pelecehan terhadap kebebasan pers.
“Kami tidak mencari sensasi atau pencitraan. Yang kami cari adalah klarifikasi dan kebenaran. Pers tidak bekerja untuk menyenangkan pejabat, tetapi untuk menjaga agar informasi tetap jujur dan akurat. Kalau pejabat alergi pada pertanyaan, jangan heran jika publik mulai curiga,” tambahnya.
Senada dengan itu, Sekretaris KWD Papua Selatan, Ronny Rumboy, menyebut bahwa sikap menutup diri terhadap wartawan adalah bentuk pengingkaran terhadap semangat keterbukaan informasi publik.
“Pers bukan ancaman—melainkan mitra dalam menjaga integritas pemerintahan. Jika komunikasi terus diblokir, maka kecurigaan masyarakat tidak bisa dihindari. Kami mendesak agar semua pihak menghentikan sikap alergi terhadap konfirmasi demi kebaikan bersama,” pungkas Ronny.(*)