TIFFANEWS.CO.ID,- Bioskop mini keliling dari kampung ke kampung dilakukan komunitas Papuans Voices. Beberapa film dokumenter diputar pada Sabtu,(31/08/24) di depan kantor kampung Koya Tengah, Distrik Muara Tami. Kabupaten Jayapura, Papua. Pemutaran film kali ini merupakan bioskop seri ke- V dengan tema, “Kitong pu kisah dalam layar.”
Menurut Fransiska Manam, koordinator pemutaran film, tema film yang dipilih seputar pendidikan, Kesehatan dan perempuan dan anak.
” Kami memutar tiga tema film yaitu film pendidikan, Kesehatan dan perempuan dan anak,” ujar Fransiska Manam.
Menurutnya, tiga tema ini mewakili karya film yang diproduksi Papuan Voices.
Bioskop keliling ini mendapat apresiasi dari Ibu Penjabat Sementara Kepala Kampung Koya Tengah,Yunike O.Rollo,S.IP
Ketika memberikan pesan dan kesannya dihadapan 30-an warga dan para mahasiswa-mahasiwi yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Yunike O.Rollo mengatakan sangat apresiatif pembuat film.
Saya mengpresiasi para pembuat film ini. Dan terkesan dengan film tentang seorang ibu yang berjuang untuk menyekolahkan kedua anaknya di kampung Koya Tengah ini,” ujar Yunike O.Rollo.
Mahasiswa yang KKN datang dari berbagai fakultas diantaranya,Fakultas FMIPA, Ekonomi, Teknik, FKM, Hukum dan FISIP.
Menurut Yunike, ada dua film tentang pendidikan alternatif yang patut menjadi contoh yang harus digerakan anak-anak muda.
“Berangkat dari kepedulian mereka terhadap pendidukan non-formal, mereka membentuk komunitas, misalnya, Gerakan Papua Mengajar yang tersebar di Kota Jayapura, Nabire dan komunitas belajar Sion di Kampung Yewena,Distrik Depapre,” kata Yunike.
Ia memberi pesan khusus tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak di Koya Tengah yang masih sekolah.
“Melalui film ini, kita mesti hargai jerilelah orangtua yang berusaha kerja kebun, berjualan di pasar, hanya untuk biaya sekolah. Ingat,setiap tetes keringat dari orangtua,itu sangat berarti untuk pendidikan kita.Hargai orangtua dengan rajin belajar,” pesannya.
Kepada peserta KKN,kata ibu kepala kampung, film pendidikan yang ditonton tidak jauh dengan apa yang hampir 3 minggu dilakukan adik-adik KKN di sini.
Di sela itu, perwakilan salah satu mahasiswa KKN merasa terkesan usai menonton yang menurutnya menjadi semangat untuk cepat menyelesaikan kuliah.
“Film yang kami tonton menambah semangat kami. Pesannya kepada kami tentang kegiatan yang bisa kami lakukan setelah tamat kuliah, entah di wilayah mana, kita mesti siap dan kerjakan dengan penuh cinta dan kasih,”ujarnya.
Fransiska menjelaskan, terkait tujuan bioskop keliling ini yakni untuk memperkenalkan Komunitas Papuan Voices kepada seluruh warga yang berada di kampung-kampung.
“Ini bagian dari pemantik ketertarikan anak-anak muda Papua untuk membuat film dokumenter dari lingkungannya.” kata Fransiska.
Mama Leo, seorang ibu yang turut penyedia kopi dan teh untuk penonton malam itu, mengaku mendapat hiburan dengan menonton flim yang diputar malam itu.
“Bioskop seperti ini, hiburan bagi kami di kampung sini. Juga ada pesan moral untuk kami. Terima kasih, kami kepada Papuan Voices,” ucapnya. [Alfonsa Wayap]