TIFFA NEWSTIFFA NEWS
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Search
Reading: Pentingnya Infrastruktur Perhubungan Udara Percepat Pembangunan Daerah Terpencil di Papua
Share
TIFFA NEWSTIFFA NEWS
Search
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 RAKA for Tiffa Company. All Rights Reserved.
TIFFA NEWS > News > OPINI > Pentingnya Infrastruktur Perhubungan Udara Percepat Pembangunan Daerah Terpencil di Papua
OPINI

Pentingnya Infrastruktur Perhubungan Udara Percepat Pembangunan Daerah Terpencil di Papua

Last updated: 18/12/2023 - 11:31
By bungben
Share
Dr. Ir. Agus Irianto Sumule
SHARE

Oleh Agus Sumule

Pengajar Universitas Papua

Kita semua telah mengetahui, bahwa kelancaran pembangunan sektor Pendidikan (Papua Cerdas), Kesehatan (Papua Sehat) dan Ekonomi (Papua Produktif) ke depan sangat ditentukan oleh ketersediaan fasilitas perhubungan yang memungkinkan terjadinya: (1) mobilitas orang (guru, tendik, dokter, nakes, petugas pemerintah, kepala dan staf distrik, penyuluh, dll) dan (2) mobilitas barang (barang produksi masyarakat seperti kopi, atau barang-barang pembangunan: buku, obat, alat, dll) dengan baik dan lancar.

Di Tanah Papua terdapat sekitar 400 landasan/lapangan pesawat kecil.  Lapangan-lapangan terbang tersebut sesungguhnya adalah pusat peradaban masyarakat Papua di kampung-kampung.  Banyak kampung yang terbentuk di sekitar atau tidak jauh dari lapangan terbang.

Kalau di kampung-kampung itu sekolah dan klinik kesehatan dibangun atau dioptimalkan (karena sudah ada sekolah/klinik), maka dengan mengoptimalkan layanan perhubungan udara — baik yang mendarat di lapangan terbang darat, maupun di sungai — kinerja pembangunan pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan, serta pemerintahan pasti meningkat signifikan.

Trending Now:  Kepemimpinan Merakyat Tarsisius Melly Jupjo : Teladan dalam Pembangunan

Ada beberapa jenis pesawat yang banyak dioperasikan di daerah pedalaman Papua, yaitu Pilatus PC-6, Pilatus PC-12, Cessna Grand Caravan, dan Kodiak.  Dari Yajasi (salah satu misi penerbangan yang telah berkarya di Papua sejak awal 1970-an) saya memperoleh beberapa data penting sebagai berikut:

Harga pesawat:

Pilatus PC-12: 3,995,000 USD ~ Rp 58,327M

Pilatus PC-6: 1,900,000 USD ~ Rp 27,740M

Cessna Grand Caravan 208: 2,495,000 USD ~ Rp36,427M

Kodiak: 958,553 USD ~ Rp 14,875M

Rata-rata Total Biaya operasi pesawat per tahun:

(depresiasi pesawat termasuk propeller, hanger, tools, radio maintenance, license, dan general overhead)

Pilatus PC12: Rp7,439M

Pilatus PC6: Rp4,249M

Cessna Grand Caravan: Rp4,184M

Kodiak: (diperkirakan) Rp4M.

Ada beberapa alternatif procurement pesawat-pesawat di atas: (1) dibeli tunai oleh pemerintah; (2) lease/disewa dari perusahaan leasing pesawat; atau (3) lease to buy.

Untuk menutup (sebagian) biaya operasi bisa diminta kontribusi dari Kementerian Perhubungan yang setiap tahun memberikan subsidi angkutan udara ke Papua sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 79 Tahun 2017 sebagaimana yang telah diubah dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 66 Tahun 2020 Tentang Kriteria dan Penyelenggaraan Kegiatan Angkutan Udara Perintis dan Subsidi Angkutan Udara Kargo.

Trending Now:  Pertamina Perlu Jadi Pelopor Menuju Transisi Energi di Masa Depan

Kementerian BUMN seyogyanya dapat diajak serta dalam upaya memperoleh pesawat-pesawat di atas (baru maupun bekas) — termasuk dengan pemanfaatan CSR-nya.

Semoga tulisan ini bermanfaat

You Might Also Like

Ramai Soal Pemilu Nasional dan Daerah, Tapi Masalah Utamanya Bukan Itu

“Gereja untuk Papua”: Menenun Damai, Merawat Kebinekaan dari Ujung Timur Indonesia

Cara Pemilihan Paus -Konklav

Menanti Rektor Baru Universitas Musamus: Harapan atas Kepemimpinan yang Progresif dan Kontekstual

TAGGED: Agus Sumule, Daerah Terpencil, Perhubungan Udara, Pesawat Papua, Total biaya operasional pesawat
bungben 18/12/2023
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Dekarbonisasi Dunia dan Nikel Indonesia
Next Article Turnamen Futsal dan Tenis Lapangan Danrem Cup 2023 Resmi Ditutup
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
newsletter featurednewsletter featured

Weekly Newsletter

Kirim Email Anda agar bisa kami infokan berita pilihan terpopuler

Popular News
BERITAEKONOMIPPS

Audiensi dengan Bupati Merauke, Pemuda Katolik Bahas Peran Strategis Pendidikan dan Ekonomi Kerakyatan

By Ronny Tiffa News 5 days ago
Seleksi CPNS Papua Selatan Sudah Transparan, Ini Penjelasan Kepala BKPSDM PPS
Freeport Indonesia dan Stania Tandatangani Heads of Agreement Jual Beli Perak dan Timbal
Mobil Avanza Terbakar di Trans Papua, Polsek Ulilin Lakukan Penanganan
Kodim 1707/Merauke Latih Baris-Berbaris Siswa Baru SMK Negeri 12 Kesehatan

SUARNEWS.COM

about us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.

  • BERITA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • KAMTIBMAS
  • NUSANTARA
  • PUSTAKA
  • GAYA HIDUP
  • JEJAK
  • SUARNEWS
  • INTAN JAYA
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Find Us on Socials

© TIFFANews Network. RAKA GENDIS.id Company. All Rights Reserved. Suar News

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?