TIFFA NEWSTIFFA NEWS
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Search
Reading: Bappenas: Ekonomi Biru Berpotensi Jadi Mesin Baru Pertumbuhan ASEAN
Share
TIFFA NEWSTIFFA NEWS
Search
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 RAKA for Tiffa Company. All Rights Reserved.
TIFFA NEWS > News > BERITA > Bappenas: Ekonomi Biru Berpotensi Jadi Mesin Baru Pertumbuhan ASEAN
BERITA

Bappenas: Ekonomi Biru Berpotensi Jadi Mesin Baru Pertumbuhan ASEAN

Last updated: 04/07/2023 - 10:35
By bungben
Share
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa yang hadir secara virtual dalam acara ASEAN Blue Economy Forum 2023 di Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (3/7/2023). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
SHARE

TIFFANEWS.CO.ID – Ekonomi biru tidak diragukan berpotensi menjadi mesin baru pertumbuhan di kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Demikian dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam acara ASEAN Blue Economy Forum 2023 di Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (3/7/2023)

“ASEAN membutuhkan mesin pertumbuhan baru untuk meningkatkan kemakmuran kesejahteraan rakyat,” ucapnya.

Kendati Produk Domestik Bruto (PDB) keseluruhan ASEAN tumbuh 10,3 persen selama periode 2016-2021, pemanfaatan ekonomi biru sebagai sumber kemakmuran baru dilakukan dalam rangka mendongkrak ekonomi sebagian negara-anggota ASEAN yang masih menyandang status pendapatan menengah ke bawah.

Pada tahun 2021, lanjut dia, ada lima negara ASEAN yang berpenghasilan menengah ke bawah, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam. Selain itu, ada tiga negara ASEAN yang tergolong berpenghasilan menengah ke atas, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang masih terjebak status pendapatan menengah selama 13 tahun.

“Hanya Brunei Darussalam dan Singapura yang berstatus berpenghasilan tinggi. Oleh karena itu, transisi ke ekonomi biru memberikan peluang untuk mendorong pertumbuhan PDB sambil mendukung pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di ASEAN. Ekonomi biru tidak lagi hanya dilihat sebagai upaya kolektif negara-negara anggota ASEAN untuk memitigasi dampak COVID-19, tetapi sebagai mesin pertumbuhan baru ASEAN,” ujar Suharso.

Trending Now:  Tahbisan Imam Baru di Titigi, Ini Harapan Pj Bupati Intan Jaya

Di bawah kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023, Indonesia berkomitmen mewujudkan Kerangka Ekonomi Biru ASEAN sebagai salah satu hasil ekonomi prioritas pada tahun 2023.

Lautan di ASEAN disebut menyumbangkan 2,5 persen dari permukaan seluruh lautan. Di dalam kawasan ASEAN sendiri, lautan (water area) mencakup sebanyak 66 persen dari total luas keseluruhan (lautan).

Lebih lanjut, dia menyatakan perairan di Asia Tenggara menyumbang 15 persen dari perikanan global dan ada 625 juta orang yang bekerja di sektor terkait kelautan.

“OECD memperkirakan bahwa nilai tambah output ekonomi laut global akan berlipat ganda dalam 20 tahun, yaitu dari 1,5 triliun dolar AS pada tahun 2010 menjadi 3,0 triliun dolar AS pada tahun 2030,” kata dia.

Tiga Tantangan Pengembangan Ekonomi Biru

Di tempat terpisah Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas Leonardo A. A. Teguh Sambodo menyampaikan tiga tantangan terbesar dalam pengembangan blue economy (ekonomi biru).

Trending Now:  Penurunan Kualitas Layanan Internet, Wartawan di Merauke Demo ke Kantor PT Telkom

Pertama adalah literasi dari masyarakat dan dunia usaha terkait ekonomi biru mengingat kedua elemen tersebut memanfaatkan laut.

“Tentu saja pemerintah akan mencoba terus mendorong literasi karena dari literasi ini sebenarnya menjadi salah satu titik awal, bagaimana kita bisa memelihara, memastikan keberlanjutan dari sumber daya yang ada,” katanya.

Tantangan kedua adalah sisi pemanfaatan ekonomi biru yang perlu dipergunakan secara optimal.

Menurut dia, jika Indonesia sekedar mengandalkan sektor-sektor yang ada, ruang untuk bergerak dan menciptakan nilai tambah hanya sedikit. Karena itu, perlu ada perluasan pemanfaatan ke sektor-sektor lain seperti ekonomi biru atau pemulihan ekonomi hijau secara berkelanjutan.

“(Dengan demikian), pemerintah kita melihat bahwa seperti energi baru dan terbarukan, bioteknologi dan bio-ekonomi yang bisa memberikan solusi yang inovatif (untuk) berbagai masalah pembangunan, termasuk juga di coastal dan juga di laut. Ini menjadi salah satu bagian yang dikedepankan,” ucap Leonardo.

Trending Now:  Tim Hukum Apolo Safanpo-Paskalis Imadawa Desak Bawaslu Tindak Pelanggaran Bansos di H-1 Pilkada

Adapun tantangan terakhir yaitu memastikan komitmen antar generasi agar pengembangan ekonomi biru dilanjutkan. Berdasarkan pengamatannya, sejumlah sektor pekerjaan terkait kelautan seperti budidaya perikanan tangkap minim atau mengalami penurunan minat dari generasi muda.

Menimbang kenyataan tersebut, dia menilai perlu diterangkan lebih lanjut terkait berbagai potensi yang ada di dalam laut agar dapat dimanfaatkan guna memiliki nilai tambah, misalnya dengan berinvestasi di konservasi ekosistem blue carbon (karbon biru).

“Hal-hal ini sangat relevan melihat dari minat generasi muda yang sekarang juga sudah mulai meningkat pengetahuannya mengenai sustainability,” ungkap dia. (*BN/ Bakir Ant/TR)

You Might Also Like

Mobil Avanza Terbakar di Trans Papua, Polsek Ulilin Lakukan Penanganan

Audiensi dengan Bupati Merauke, Pemuda Katolik Bahas Peran Strategis Pendidikan dan Ekonomi Kerakyatan

Empat Penghargaan Diberikan dalam Rakerkesda Papua Selatan 2025

Transformasi Kesehatan Menuju Papua Selatan yang Sehat, Cerdas, dan Produktif

TAGGED: ASEAN Blue Economy Forum 2023, Ekonomi biru, Kerangka Ekonomi Biru
bungben 04/07/2023
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Danposramil Biak Timur Hadiri Kegiatan Snap Mor di Pantai Tanjung Barari
Next Article Tandai 30 Tahun Hubungan Bilateral, Indonesia dan Kazakhstan Tandatangani MoU Kerja Sama
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
newsletter featurednewsletter featured

Weekly Newsletter

Kirim Email Anda agar bisa kami infokan berita pilihan terpopuler

Popular News
BERITA

Dukung Pendidikan dan SDM, Freeport Terima Penghargaan dari ITB

By bungben 7 days ago
Transformasi Kesehatan Menuju Papua Selatan yang Sehat, Cerdas, dan Produktif
Empat Penghargaan Diberikan dalam Rakerkesda Papua Selatan 2025
Papua Selatan Gelar Rakerkesda 2025 : Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Produktif
Pemprov Papua Selatan Gencarkan Pelatihan Petani Sawit: “Kesejahteraan Dimulai dari SDM Berkualitas”

SUARNEWS.COM

about us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.

  • BERITA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • KAMTIBMAS
  • NUSANTARA
  • PUSTAKA
  • GAYA HIDUP
  • JEJAK
  • SUARNEWS
  • INTAN JAYA
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Find Us on Socials

© TIFFANews Network. RAKA GENDIS.id Company. All Rights Reserved. Suar News

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?