TIFFANEWS.CO.ID,- Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional III di Jakarta tahun depan direncanakan berlangsung secara Megah. Selain menggelar lomba paduan suara dan berbagai lomba lainnya, juga akan dilakukan karnaval budaya dari seluruh Indonesia mulai dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Kepresidenan pada Car Free Day, dan pameran UMKM dan budaya di Lapangan Banteng.
“Ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia ini terdiri dari bermacam-macam suku yang harus dijaga secara bersama-sama dan tidak boleh ada satu orang atau kelompok pun yang mengganggunya,” kata Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparani III DKI Jakarta 2023, Sebastian Salang, dalam dalam acara “Road Show dari Pesparani NTT ke Pesparani III DKI Jakarta” di Kupang, Minggu 30 Oktober 2022.
Pembicara lain dalam acara itu adalah Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional LP3KN) Adrianus Meliala, Direktur Urusan Agama Katolik Bimas Katolik, Aloma Saruhama, Ketua LP3KD DKI Jakarta Rm Antonius Sujadi, dan Kepala Biro Dikmental dan Spiritual DKI Jakarta Gunas Mahdianto, serta para ketua LKP3D seluruh Indonesia.
Penunjukan DKI Jakarta sebagai tuan rumah Pesparani III 2023 sudah ditetapkan lewat SK Menteri Agama. Sementara dalam rancangan Panitia dan LPK3D DKI Jakarta, Pesparani III di DKI Jakarta pada 2023 akan digelar pada 25-30 Agustus 2022. Jadwal ini lebih cepat dari dua Pesparani sebelumnya yang dilangsungkan pada setiap Oktober, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Ini terjadi karena 2023 sudah memasuki tahun politik.
Rm Antonius Sujadi mengatakan, LP3KD DKI Jakarta merencanakan pembukaan dan penutup Pesparani III DKI Jakarta ini dilakukan di Istora Senayan Jakarta. Sementara berbagai lomba bisa dilakukan di beberapa gedung milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau sejumlah gedung paroki di beberapa gereja di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.
Sebastian Salang menambahkan, bila antusiasme umat Katolik dari seluruh Indonesia dan umat Katolik di DKI Jakarta begitu tinggi pada Pesparani III ini, maka panitia umum membuka kemungkinan untuk memindahkan acara pembukaan dan penutupan Pesparani III ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Lebih lanjut Sebastian Salang mengungkapkan, sebelum hari H Pesparani III ini, panitia berencana untuk menggelar lomba pembuatan film pendek yang berkaitan dengan tema Pesparani III “Persaudaraan dalam Keberagaman”.
Terkait karnaval budaya, acara ini tidak hanya akan diikuti oleh peserta Pesparani dari seluruh Indonesia tetapi juga oleh komunitas-komunitas asal daerah seluruh Indonesia yang berada di DKI Jakarta. Dengan demikian, peserta yang ikut bisa mencapai 5.000 sampai 10.000 orang.
Sementara itu Kepala Biro Dikmental dan Spiritual DKI Jakarta Gunas Mahdianto mengungkapkan, Pemerintah DKI Jakarta siap menyelenggarakan Pesparani III DKI Jakarta dengan menggunakan anggaran dana hibah. Dan, anggaran untuk Pesparani III ini sudah dikomunikasikan dengan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta dan semuanya setuju. Bahkan pada 2 November nanti, anggaran untuk Pesparani III ini mulai dibahas dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta.
Sehubungan dengan ini, Rm Antonius Sujadi memastikan bahwa dengan dukungan dana hibah dari Pemerintah DKI Jakarta, mereka siap menanggung seluruh akomodasi hotel, transportasi, dan makan minum selama mengikuti Pesparani di DKI Jakarta. Sementara tiket datang ke Jakarta ditanggung oleh masing-masing provinsi.
Hanya saja, dalam pertemuan itu, hampir semua pengurus LP3KD mengungkapkan kegalauan mereka. Pasalnya, mereka terancam tidak bisa hadir pada Pesparani III di Jakarta tahun depan karena keterbatasan anggaran.
Dengan mepetnya waktu dan batas waktu pembahasan APBD sudah tertutup maka pemerintah daerah bakal tidak dapat menyediakan dana APBD untuk memberangkatkan kontingen daerah masing-masing ke Pesparani III DKI Jakarta.
Karena itu, sejumlah pengurus LKP3D mengusulkan agar pemerintah pusat melalui Bimas Katolik membantu daerah memberangkatkan kontingen dari daerah ke Pesparani III DKI Jakarta. Usulan lain, LKP3N diminta untuk melobi pemerintah daerah lewat jaringan yang dimiliki agar pemerintah daerah menganggarkan dalam APBD bagi Pesparani III tahun depan.
Menjawab kegalauan daerah, Ketua Umum LP3KN Adrianus Meliala meminta para pengurus LPK3D untuk tidak terlalu pesimistis menyambut Pesparani III DKI Jakarta 2023. Pasalnya, baik LP3KN, LP3KD, serta panitia sudah memiliki pengalaman dari dua penyelenggaraan Pesparani sebelumnya di Ambon dan Kupang. Itu menjadi modal penyelenggaraan Pesparani 2023, meskipun mengalami tantangan yang memang tidak mudah.*