TIFFA NEWSTIFFA NEWS
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Search
Reading: Petani Rasakan Manfaatnya, Kementan Ajak Semua Pihak Praktek, Kaji dan Teliti Biosaka
Share
TIFFA NEWSTIFFA NEWS
Search
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 RAKA for Tiffa Company. All Rights Reserved.
TIFFA NEWS > News > BERITA > Petani Rasakan Manfaatnya, Kementan Ajak Semua Pihak Praktek, Kaji dan Teliti Biosaka
BERITA

Petani Rasakan Manfaatnya, Kementan Ajak Semua Pihak Praktek, Kaji dan Teliti Biosaka

Last updated: 30/05/2023 - 21:57
By bungben
Share
SHARE

TIFFANEWS.CO.ID,- Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pihak untuk melakukan praktek sekaligus mengkaji dan meneliti elisitor Biosaka.

Sebagaimana diketahui, Biosaka adalah Bio artinya tumbuhan dan Saka singkatan dari selamatkan alam kembali ke alam, yaitu bukan pupuk, tapi merupakan campuran pupuk yang dibuat dari ramuan diremes manual tangan dari bahan minimal 5 jenis rumput/daun yang sehat sempurna di sawah yang dicampur air, tanpa campuran apapun hingga menjadi ramuan homogen, harmoni dan koheren lalu disemprot ke tanaman.

“Aplikasi elisitor Biosaka kini sudah dipraktekan di 34 Propinsi, lebih dari 200 kabupaten/kota dengan 800-an kecamatan dan 1.500-an desa sudah aplikasi biosaka. Biosaka hadir sebagai indigenous knowledge, inisiatif dari petani sebagai respon dari terbatasnya pupuk bersubsidi dan juga mahalnya pupuk non subsidi, sementara mereka harus tetap berproduksi untuk menjaga kelangsungan hidup mereka,” ungkap Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Rachmat di Jakarta, Selasa (30/5).

Menyoal adanya kajian peneliti tentang elisitor Biosaka, Rachmat menegaskan tentu saja apa yang dilakukan oleh petani itu tidak seperti yang dilakukan para peneliti baik di lembaga penelitian ataupun di universitas yang memiliki para ahli yang mumpuni dan sumberdaya yang memadai. Secara sederhana, petani membuat perbandingan antara lahan yang menggunakan biosaka dan tidak menggunakan biosaka.

Trending Now:  Pj Sekda Papua Selatan : Penggunaan Anggaran 2024 Harus Lebih Baik

“Ada yang tetap mengunakan pupuk seperti biasa, ada juga yang berkurang disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing. Ada juga yang membandingkan before-after. Kemudian mereka buktikan sendiri manfaatnya. Ada efisiensi dan juga ada peningkatan produksi,” ujarnya.

Rachmat menambahkan persoalan ilmiah atau tidak kemudian teknik percobaan seperti apa, petani tidak seperti peneliti, mereka tidak mengerti. Yang mereka pahami adalah manfaat yang mereka rasakan, yang dialami di lapangan, sehingga peran para peneliti dan akademisi diperlukan. Biosaka terbuka lebar untuk diteliti secara lebih komprehensif dari berbagai disiplin keilmuan.

“Apresiasi untuk para peneliti dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta yang akan meneliti biosaka lebih lanjut. Ini yang ditunggu-tunggu sehingga misteri biosaka bisa segera terjawab secara ilmiah,” terangnya.

Lebih lanjut Rachmat menyebutkan Biosaka sudah diaplikasikan petani pada berbagai komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Biosaka ini bukan pupuk, juga tidak bisa menggantikan pupuk sehingga petani tetap menggunakan pupuk, namun lebih hemat dari biasanya karena dalam Biosaka, kadar hara makro dan mikronya rendah, kandungan ZPTnya cukup tinggi, juga mengandung senyawa fitokimia.

Trending Now:  Perkuat Pelayanan dan Kepemudaan, GMKI Merauke Gelar Goes to Kampung

“Kandungan tiap biosaka berbeda-beda, karena berasal dari tanaman yang berbeda. Sehingga tidak bisa distandarisasi dan tidak dipabrikasi. Petani membuat biosaka sendiri. Membuat percobaan dilahannya sendiri, dengan modal mereka sendiri. Mereka rasakan hasilnya kemudian getok tular di antara mereka,” sebutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengungkapkan elisitor Biosaka menjadi solusi petani, dimana pada tahun 2019 dihadapkan pada berkurangnya pupuk bersubsidi dan mahalnya pupuk non subsidi dan juga pestisida. Hasil demplot petani di Blitar menujukan bahwa penggunaan biosaka dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, pertumbuhan tanaman bagus, lebih tahan serangan OPT, bulir gabah lebih bagus dan umur panen lebih cepat.

“Selanjutnya biosaka menyebar di semua kecamatan di Blitar. Biosaka sudah dirasakan manfaatnya di lapangan,” ungkap Wawan.

Petani di Blitar, Hari Wahyudi adalah salah satu petani yang mengaplikasi Biosaka dan merasakan langsung manfaatnya. Ia mengaplikasikan Biosaka di areal 1 ha

Trending Now:  Presiden Direktur Freeport Indonesia Silaturahmi dengan Pj Gubernur Papua Tengah

“Penggunaan pupuknya 50% dari biasanya. Hasil panennya meningkat dari 7 ton menjadi 9 ton,” ujarnya.

Sementara itu, Mujiono, Petani Gabungan Kelompok Tani Sumber Rejeki di Bojonegoro pun menerapkan biosaka di areal 0,75 ha. Dia menggunakan pupuk 50% dari biasanya. Hasil produksinya lebih tinggi.

“Alhasil, ongkos produksi turun dan hasilnya meningkat dari 5 ton menjadi 6 ton perhektar. Inilah manfaatnya menggunakan Biosaka. Tidak bisa hanya sekedar meneliti dan mengkaji di atas buku, tapi harus dipraktekan dengan bertani,” tuturnya.

“Saya berhasil meraup hasil panen padi Rp 32 juta. Capaian ini berkat penerapan tekonologi ramah lingkungan yaitu biosaka yang mampu menekan pemakaian pupuk kimia hingga 50 persen dan memulihkan tingkat kesuburan tanah,” pinta Mujiono. (* Ron)

You Might Also Like

Seleksi Sekda Papsel Belum Selesai, Katarina Yaas : Kami Ingatkan Sekali Lagi, Harus OAP Selatan !

Komisaris PT Arya Nusantara: 200 Rumah Murah Segera Dibangun, Warga Sudah Bisa Mendaftar!

100 Hari Kerja Bupati Merauke! Rumah DP 0 Rupiah untuk ASN, TNI-Polri, dan Warga Resmi Diluncurkan

Pemprov Papua Selatan Salurkan 44 Ekor Sapi Kurban ke MUI, Forkopimda, dan PKM Masjid

TAGGED: (Kementan, Aplikasi elisitor Biosaka, Biosaka, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Ketahanan pangan
bungben 30/05/2023
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Kementerian Agama Gelar Bimtek Penerapan Aplikasi Evaluasi Diri Madrasah di Merauke
Next Article Pleno Penetapan Anggota MRP Papua Selatan Sempat Diwarnai Aksi Protes
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
newsletter featurednewsletter featured

Weekly Newsletter

Kirim Email Anda agar bisa kami infokan berita pilihan terpopuler

Popular News
BERITAPPS

100 Hari Kerja Bupati Merauke! Rumah DP 0 Rupiah untuk ASN, TNI-Polri, dan Warga Resmi Diluncurkan

By Ronny Tiffa News 23 hours ago
Dana Rp270 Juta per Mahasiswa Papua Selatan di AS, Gubernur: Ada yang Hanya Terima Rp2,4 Juta!
Audiensi Solidaritas Pencari Kerja OAP Papua Selatan dengan Wagub Imadawa: Tuntut Kejelasan Hasil CPNS 2024
Komisaris PT Arya Nusantara: 200 Rumah Murah Segera Dibangun, Warga Sudah Bisa Mendaftar!
Seleksi Sekda Papsel Belum Selesai, Katarina Yaas : Kami Ingatkan Sekali Lagi, Harus OAP Selatan !

SUARNEWS.COM

about us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.

  • BERITA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • KAMTIBMAS
  • NUSANTARA
  • PUSTAKA
  • GAYA HIDUP
  • JEJAK
  • SUARNEWS
  • INTAN JAYA
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Find Us on Socials

© TIFFANews Network. RAKA GENDIS.id Company. All Rights Reserved. Suar News

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?