TIFFA NEWSTIFFA NEWS
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Search
Reading: Kembalikan Hak Politik Perempuan Papua yang Dibungkam
Share
TIFFA NEWSTIFFA NEWS
Search
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 RAKA for Tiffa Company. All Rights Reserved.
TIFFA NEWS > News > BERITA > Kembalikan Hak Politik Perempuan Papua yang Dibungkam
BERITA

Kembalikan Hak Politik Perempuan Papua yang Dibungkam

Last updated: 05/06/2023 - 12:58
By bungben
Share
SHARE

TIFFANEWS.CO.ID,- Perempuan punya hak konstitusi yang tidak boleh diabaikan oleh keputusan negara. Kasus Ance Boma telah menunjukan negara tidak mengakomodir keterwakilan perempuan.

Hal ini mengemuka dalam wibinar yang diselenggarakan Pemuda Katolik bertemakan”Hak Perempuan Papua Jangan Dibungkam,” Minggu, (4/6) malam.

Webinar menghadirkan pembicara Antropolog Dr. Benny Giyai, Pegiat HAM Sylvana M. Apituley, Pegiat HAM Perempuan dan Anak LBH APIK Jayapura Novita Opki, dan mantan Anggota Komisioner KPU Kabupaten Paniai Ance Boma.

Webinar dimoderatori Ketua Bidang Perempuan dan Anak Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Alfonsa Jumkon Wayap dan diikuti 90 peserta dari dalam dan luar negeri.

Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, melalui ketua Gugus Tugas Papua, Melkior Sitokdana menyampaikan harapannya terhadap diskusi bertemakan perempuan ini. Menurutnya, dengan diskusi ini diharapkan keberpihakan terhadap hak-hak perempuan bukan di atas kertas melainkan benar-benar diakomodir dalam kehidupan nyata.

Menurut Alfonsa Jumkon Wayap, diskusi ini dibuat untuk memantik beberapa kasus yang dialami perempuan Papua, termasuk kasus yang menimpah Ance Boma yang gagal mengikuti seleksi Bawaslu Provinsi Papua Tengah.

Ance Boma telah mengikuti semua tahapan seleksi Bawaslu  Provinsi Papua Tengah dan tercatat dalam daftar 10 besar pertanggal, 27 Mei 2023. Namun, selang dua hari yakni 29 Mei 2023, terjadi perubahan dalam putusan, nama Ance Boma diganti.

Trending Now:  Peserta KKD Pemuda Katolik Kota Jayapura Dibekali Keterampilan Membuat Press Release

Menurut Alfonsa,  kasus Ance telah mewakili masalah serupa yang juga dialami perempuan lain  yang tidak terakomodir dalam ruang-ruang public, misalnya pada seleksi MRP Papua Barat Daya, di Fak-Fak, hak perempuan pun dipolitisir.

Padahal, kata Alfonsa, perempuan punya hak menentukan kemajuan di daerah, terlebih di Daerah Otonomi Baru (DOB).

Dalam pengantarnya, Alfonsa yang juga jurnalis perempuan ini mengatakan, ada peluang dan tantangan yang dihadapi perempuan dalam DOB ini yang dapat membuka ruang terhadap pembungkaman hak-hak perempuan.

Di awal diskusi,  Ance Boma, perempuan yang menjadi korban dalam seleksi Bawaslu Provinsi Papua Tengah itu, memulai dengan memaparkan kronologis kasusnya.

“Saya sebagai perempuan Papua, punya hak. Saya merasa hak saya dikubur dan digantikan dengan nama lain. Ketidakadilan dan diskriminasi yang dilakukan oleh panitia seleksi jelas dan terang-terangan dan atas dasar apa? Saya minta kembalikan hak saya,” pinta Ance Boma.

Dia berjanji akan terus memperjuangkan hak-hak perempuan, karena hal ini dapat juga dialami oleh perempuan lain.

Menanggapi Ance Boma, Sylvana Apituley menyayangkan bahwa  hanya karena politik electoral kemudian hak-hak perempuan Papua dihilangkan.

Trending Now:  Pemuda Katolik Siap Kawal Proses Seleksi Anggota MRP Papua Tengah

“Sangat disayangkan dan harus diperjuangkan. Ruang demokrasi harus benar-benar mengakar  berbasis gender dan  pikiran perempuan harus dipertimbangkan dan didengar suaranya. Agar kedepannya kehadiran perempuan dalam politik electoral dapat bersih dari penyalagunaan politik kekuasaan,”kata Sylvana.

Sylvana menambahkan, marginalisasi masih terjadi dari sistem pengambilan keputusan di ruang masyarakat hingga ruang negara.

“Keterwakilan perempuan tidak boleh diabaikan. Harus diakomodir,” ujarnya.

Dr Benny Giyai mengatakan afirmasi bagi perempuan dan OAP harus diperjuangkan dan jangan diam, karena dari situ dapat diliihat keberpihakan negara.

“Kalau memang ada afirmasi bagi OAP terutama perempuan Papua, itu harus diprioritaskan. Namanya sudah jelas-jelas, mengapa harus diganti secara tiba-tiba?  Kita harus kritisi kebijakan yang tidak memihak. Jangan diam. Dari situ kita bisa lihat, negara tidak berpihak kepada kita.?,”ujar Dr. Benny Giyai

Salah satu peserta webinar, Otto Gobay, mengatakan bahwa kasus Ance merupakan persoalan bersama.

”Ini soal kita bersama. Ance telah melalui sebuah tahapan hingga masuk 10 besar. Dalam tahapan itu, tidak ada perempuan lain sebagai alternatif, hanya Ance dan pada putusan kedua, namanya diganti, saya minta harus dikembalikan,” katanya.

Trending Now:  Sekretaris Komisi HAK KWI Kunjungan ke Kantor GAMKI dan Peradah Indonesia

Salah satu peserta Webinar  asal Belanda ,Yuliana,  mengkritisi kebijakan negara yang terkesan bersifat pemaksaan dan diskriminatif. Menurutnya tidak semestinya negara yang konon berdemokrasi memperlakukan hal itu. Dia meminta kembalikan hak-hak perempuan.

“Perjuangan yang cukup panjang untuk mendapat pengakuan juga dialami perempuan di negeri kincir angin itu (Belanda). Harus ada kesadaran dalam memposisikan hak-hak gender. Kepada perempuan, mari kita bangun kesadaran bersama atas hak-hak kita yang sering diabaikan dan lenyap begitu saja,”ujar Yuliana.

Pegiat HAM Perempuan dan Anak LBH APIK Jayapura Novita Opki, mengatakan hak-hak perempuan harus direbut kembali dan jangan membiarkan sistem di negara ini membungkam hak dan suara perempuan.

“Mari, kawan-kawan perempuan, kita terus menyarakan kebenaran demi mendapat hak kita. Advokasi perlu terus dilakukan. Perempuan tidak lagi dijadikan objek. Perempuan harus ada dalam rana subjek,” ungkapnya.

Diakhir diskusi, Alfonsa menegaskan kembali agar Negara memperhatikan hak-hak perempuan termasuk ketika perempuan berkontestasi dalam ruang politik electoral.

“Jangan lagi ada pembungkaman ruang demokrasi bagi perempuan Papua  ketika berkontestasi dalam ruang politik electoral. Kami menita panitia seleksi segera kembalikan suara Ance Boma kepada posisi semula,” tegasnya. (Alfonsa Jumkon Wayap)

 

You Might Also Like

Rombongan Komisi II DPR RI Tinjau Pusat Pemerintahan Papua Selatan di KTM Salor

Gubernur Apolo dan Bupati Yoseph Sambut Hangat Rombongan Komisi II DPR RI di Merauke

Perbedaan Pendapat Warnai Pembahasan LKPJ Gubernur Papua Selatan

Seleksi Administrasi Sekda Papua Selatan: 4 Pendaftar Gugur, 8 Lolos ke Tahap Berikutnya

TAGGED: Ance Boma, Bawaslu Provinsi Papua Tengah, Dr. Benny Giyai, LBH APIK Jayapura, MRP Papua Barat Daya, Pemuda Katolik, Perempuan Papua, Seleksi Bawaslu
bungben 05/06/2023
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Dandim Biak Numfor Ikut Kegiatan Fun Bike Sail Teluk Cenderawasih
Next Article Indonesia Dorong Tiga Isu Penting dalam ASEAN-Jepang Business Week
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
newsletter featurednewsletter featured

Weekly Newsletter

Kirim Email Anda agar bisa kami infokan berita pilihan terpopuler

Popular News
BERITAOLAHRAGAPPS

Antonius Kaize Siap Tata Ulang KONI Papua Selatan: Era Baru Olahraga Dimulai

By Ronny Tiffa News 5 days ago
Mundurnya Paskalis Imadawa, Buka Jalan Kemenangan Anton Kaize Pimpin KONI Papua Selatan
12 Nama Perebutkan Kursi Sekda Provinsi Papua Selatan, Siapakah Sosok yang Layak ? Ini Daftar Namanya 
Dukungan Mengalir untuk Calon Sekda Papsel Ferdinandus Kainakaimu : Bukan Rebut, Ini Hak Kita!
DPR Papua Selatan Gelar Paripurna, Bedah LKPJ Gubernur dan Tetapkan Propemperda 2025

SUARNEWS.COM

about us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.

  • BERITA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • KAMTIBMAS
  • NUSANTARA
  • PUSTAKA
  • GAYA HIDUP
  • JEJAK
  • SUARNEWS
  • INTAN JAYA
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Find Us on Socials

© TIFFANews Network. RAKA GENDIS.id Company. All Rights Reserved. Suar News

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?