TIFFA NEWSTIFFA NEWS
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Search
Reading: Wagub Papua Selatan Laporkan Dampak Negatif Pemotongan Anggaran ke Kemenkeu
Share
TIFFA NEWSTIFFA NEWS
Search
  • HOME
  • BERITA
  • OLAHRAGA
  • KAMTIBMAS
  • POLITIK
  • PPS
  • NUSANTARA
  • GALERI
  • OPINI
  • OTHERS
    • PUSTAKA
    • BUDAYA
    • EKONOMI
    • HANKAM
    • HAM
    • JEJAK
    • GAYA HIDUP
    • INTAN JAYA
    • SOSOK
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 RAKA for Tiffa Company. All Rights Reserved.
TIFFA NEWS > News > BERITA > Wagub Papua Selatan Laporkan Dampak Negatif Pemotongan Anggaran ke Kemenkeu
BERITAPPS

Wagub Papua Selatan Laporkan Dampak Negatif Pemotongan Anggaran ke Kemenkeu

Last updated: 02/05/2025 - 17:34
By Ronny Tiffa News
Share
Pertemuan Wagub Papua Selatan dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. (Foto: tiffanews.co.id/Humas Pemprov Papua Selatan)
SHARE

TIFFANEWS.CO.ID – Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, secara tegas menyampaikan keprihatinannya atas dampak kebijakan efisiensi anggaran terhadap pembangunan di provinsi baru tersebut. Dalam pertemuan dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Paskalis yang didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Selatan, Ulmi Listianingsih Wayeni, mengungkapkan tujuh masalah kritis yang dihadapi Papua Selatan pasca-terbitnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja APBN dan APBD.

Paskalis menyatakan bahwa kebijakan efisiensi ini justru “mematikan semangat” pembangunan di Papua Selatan, yang masih sangat bergantung pada dukungan anggaran pusat sebagai daerah otonom baru (DOB).

“Provinsi baru ini baru lahir dan tiba-tiba semangatnya dicabut, ibarat bayi yang masih membutuhkan inkubator.” ujarnya dengan nada prihatin di Jakarta pada Rabu (30/4/2025).

Salah satu dampak paling nyata adalah terhentinya pembangunan sejumlah kantor pemerintahan, termasuk Kantor Majelis Rakyat Papua Selatan (MRP), Kantor DPRP, dan Kantor Gubernur, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan namun terkatung-katung akibat ketidakpastian anggaran.

Trending Now:  Serahkan DPA, PJ Bupati Intan Jaya Minta OPD Gerak Cepat

Tidak hanya itu, proyek-proyek infrastruktur dasar seperti pembangunan jalan, jembatan, jaringan listrik, dan air bersih juga mengalami stagnasi. Padahal, infrastruktur tersebut merupakan prioritas utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami kesulitan membangun hal-hal yang seharusnya menjadi hak dasar rakyat Papua Selatan,” ujar Paskalis. Mantan Wakil Ketua MRP Papua Selatan ini menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak seharusnya mengorbankan pembangunan di daerah yang masih sangat tertinggal.

Permasalahan lain yang turut disorot adalah ketidakjelasan formula dan alokasi dana otonomi khusus (otsus) pasca-penerapan Inpres tersebut. Paskalis mempertanyakan mengapa dana otsus yang seharusnya menjadi tulang punggung pembangunan di Papua justru mengalami pemotongan signifikan tanpa kejelasan mekanisme penggantinya.

“Jika ada formula baru, kami butuh penjelasan detail agar bisa menyusun strategi,” tegasnya. Selain itu, ia juga meminta adanya fleksibilitas dalam penggunaan dana otsus untuk kebutuhan mendesak, mengingat banyaknya proyek strategis yang terhambat.

Trending Now:  Silaturahmi Natal, Pj Gubernur Papua Selatan Kabulkan Permintaan Masyarakat Kima-Kima

Wagub Paskalis juga menyoroti perlunya dukungan fiskal tambahan khusus bagi DOB seperti Papua Selatan. Imadawa berharap ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah provinsi dengan Kemenkeu, Kemendagri, dan Bappenas untuk memastikan bahwa kebijakan nasional tidak justru memperlebar ketimpangan pembangunan.

“Kami membutuhkan forum konsultasi rutin, bisa bulanan atau semesteran, agar ada ruang dialog untuk mencari solusi,” ujarnya.

Transparansi dalam pengelolaan anggaran juga menjadi poin penting yang ia sampaikan, agar dana yang tersisa dapat dimanfaatkan secara optimal dan sesuai aturan.

Menanggapi hal tersebut, Ardimansyah, Kepala Subdirektorat Dana Insentif Daerah, Otonomi Khusus, dan Dana Keistimewaan Kemenkeu, menyarankan agar Pemerintah Provinsi Papua Selatan memanfaatkan Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) sebagai alternatif sementara.

“Papua seharusnya bersyukur karena masih mendapat DTI, yang bisa dialokasikan untuk pembangunan gedung perkantoran, listrik, telekomunikasi, dan air bersih,” katanya. Ia juga mendorong percepatan penyerapan APBD dan penyelesaian Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) agar output pembangunan bisa tercapai.

Trending Now:  Wapres: Majukan Papua Perlu Semangat, Paradigma, dan Cara Kerja Baru

Namun, Ardimansyah mengingatkan agar pemerintah provinsi bersabar menunda proyek infrastruktur baru sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari pusat. Ia mencontohkan bahwa Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang pengentasan kemiskinan ekstrem bisa menjadi pintu masuk untuk mengalokasikan anggaran yang tersisa.

“Fokus dulu pada belanja yang tidak terkena pemotongan, seperti rehabilitasi irigasi untuk mendukung swasembada pangan,” sarannya.

Pertemuan ini menyisakan sejumlah pertanyaan kritis: Apakah kebijakan efisiensi anggaran justru mengorbankan daerah-daerah tertinggal seperti Papua Selatan? Bagaimana pemerintah pusat memastikan bahwa pemotongan dana tidak memperparah ketimpangan pembangunan? Dan yang terpenting, apakah janji keadilan bagi Papua melalui otonomi khusus masih bisa diwujudkan jika anggaran terus dipangkas tanpa solusi alternatif?

Dengan kondisi saat ini, masa depan Papua Selatan sebagai DOB masih berada di ujung tanduk. Jika tidak ada intervensi serius dari pusat, bukan tidak mungkin provinsi ini akan semakin tertinggal, dan yang paling dirugikan adalah rakyat kecil yang terus menunggu janji pembangunan. (Ron)

You Might Also Like

Freeport Indonesia dan Stania Tandatangani Heads of Agreement Jual Beli Perak dan Timbal

Mobil Avanza Terbakar di Trans Papua, Polsek Ulilin Lakukan Penanganan

Audiensi dengan Bupati Merauke, Pemuda Katolik Bahas Peran Strategis Pendidikan dan Ekonomi Kerakyatan

Empat Penghargaan Diberikan dalam Rakerkesda Papua Selatan 2025

TAGGED: Efisensi anggaran, Kemenkeu, Paskalis Imadawa, Wagub Papua Selatan
Ronny Tiffa News 02/05/2025
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Papua Selatan Tancap Gas Bangun Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Rakyat
Next Article Gubernur Papua Selatan Dukung Koperasi Inggyash Ghuzi Bangun Kebun Plasma Kelapa Sawit
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
newsletter featurednewsletter featured

Weekly Newsletter

Kirim Email Anda agar bisa kami infokan berita pilihan terpopuler

Popular News
BERITAPPS

Empat Penghargaan Diberikan dalam Rakerkesda Papua Selatan 2025

By Ronny Tiffa News 4 days ago
Transformasi Kesehatan Menuju Papua Selatan yang Sehat, Cerdas, dan Produktif
Papua Selatan Gelar Rakerkesda 2025 : Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Produktif
Pemprov Papua Selatan Gencarkan Pelatihan Petani Sawit: “Kesejahteraan Dimulai dari SDM Berkualitas”
Audiensi dengan Bupati Merauke, Pemuda Katolik Bahas Peran Strategis Pendidikan dan Ekonomi Kerakyatan

SUARNEWS.COM

about us

We influence 20 million users and is the number one business and technology news network on the planet.

  • BERITA
  • PON XX 2021
  • GALERI
  • KAMTIBMAS
  • NUSANTARA
  • PUSTAKA
  • GAYA HIDUP
  • JEJAK
  • SUARNEWS
  • INTAN JAYA
  • Susunan Redaksi
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

Find Us on Socials

© TIFFANews Network. RAKA GENDIS.id Company. All Rights Reserved. Suar News

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?