Oleh Paskalis Kossay
Ini sebuah kiasan kata-kata yang menghiasi dinding media sosial menjelang hari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional ( PON ) ke 20 di Provinsi Papua. Kata-kata ini keluar dari ucapan para pemimpin di daerah ini ketika memberikan arahan atau motivasi kepada para atlet dan Panitia Penyelenggara maupun kepada seluruh masyarakat Papua pada umumnya.
Sebuah hajatan besar tingkat Nasional dapat diselenggarakan di Papua merupakan kepercayaan besar dari negara kepada orang Papua. Kepercayaan ini memperraruhkan harga diri orang Papua di mata negara. Oleh sebab itu sangat wajar kalau setiap Pemimpin di daerah ini selalu mewanti-wanti dengan kiasan kata” PON Papua harga diri orang Papua”.
Dengan demikian semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PON harus bekerja secara maksimal tanpa pamrih. Dan pihak masyarakat umum harus siap mendukung pelaksanaan PON dengan menjaga ketertiban umum di lingkungannya masing-masing sehingga benar-benar tercipta kondisi kehidupan sosial yang aman, damai dan tertib.
Kondisi demikian akan memberi kesan yang mendalam bagi peserta PON yang datang dari daerah lain bahwa PON XX di Papua telah sukses dilaksanakan. Kesan demikian mengandung kehormatan terhadap harga diri orang Papua. Karena itu jadilah sebagai tuan rumah yang baik , melayani semua duta-duta olahragawan yang datang dari setiap daerah sebagai sesama anak bangsa.
Di dalam perlombaan setiap cabang olahraga yang dipertandingkan pasti ada perebutan dan persaingan. Namun hal demikian adalah sesuatu yang lumrah dihadapi bagi setiap atlit. Sebab tujuan pertandingan suatu even untuk mencari kemenangan bukan mencari kekalahan . Karena itu bagi setiap atlet Papua pun harus tampil maksimal untuk merebut posisi pemenang.
Akan tetapi di luar lapangan pertandingan, kita tetap sebagai saudara sesama anak bangsa. Didalam pertandingan pun tetap menjunjung sikap sportifitas tinggi. Menang atau kalah hanya milik Tuhan. Kita sebagai hamba-Nya senantiasa bersyukur dan bersyukur.
Namun sebagai manusia setiap kontingen sudah tentu memiliki target menang dalam setiap pertandingan. Untuk itu dari sebelum terjun ke arena PON para atletnya sudah dipersiapkan baik secara fisik, mental maupun hal lain terkait non teknis. Semua kontingen datang dengan target menang. Kontingan Papua sebagai tuan rumah pun telah mempersiapkan atletnya dengan target menang pada beberapa cabang olahraga tertentu.
Oleh sebab itu Gubernur Papua telah mengumumkan akan memberikan bonus 1 milyar rupiah bagi atlet yang akan mempersembahkan medali emas dalam pelaksanaan PON XX ini. Sebagai tuan rumah, kontingan Papua juga menargetkan masuk pada posisi lima besar dalam perolehan medali PON XX. Kontingan lain juga sama, datang dengan target masing-masing.
Semua target menang dalam suatu pertandingan adalah hal yang wajar. Tetapi menjadi hal yang tidak wajar jika suatu pertandingan itu digunakan sebagai ajang permusuhan dengan menyuguhkan permainan kasar, curang, dan menciderai sesama atlet.
Sebab harus dipahami bersama bahwa tujuan mulia penyelenggaraan PON selama empat tahunan ini adalah sebagai ajang konsolidasi kebangsaan, memupuk solidaritas sesama warga bangsa, menjalin tali persaudaraan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Penyelenggaraan PON hanyalah alat untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu outcome dari penyelenggaraan PON juga adalah untuk terus menumbuh kembangkan prestasi -prestasi olehraga bagi para atlet untuk mengharumkan nama baik bangsa dan negara di tingkat nasional, regional dan internasional. Karena itu dipandang perlu adanya even Pekan Olah Nasional yang diselenggarakan secara periodik dalam empat tahunan. Disinilah senantiasa dipupuk terus dan ditumbuh kembangkan prestasi olahragawan putera/puteri bangsa yang potensial, berbakat dan unggul dalam semua cabang olahraga.
PON XX di Papua akan berdampak strategis karena selain sebagai ajang perebutan prestasi olahraga, tetapi lebih dari pada itu adalah sebagai ajanng mempererat serta memperkokoh rasa kesatuan dan persatuan bangsa di tengah ancaman disintegrasi bangsa akibat konflik Papua yang tak kunjung reda.
Oleh karena itu sudah sewajarnya diberikan penghargaan oleh negara kepada Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai bentuk penghormatan atas prakarsa dan inisiatifnya sehingga PON XX ini dapat dilaksanakan di Papua.